Memahami Urutan Potong Kuku Menurut Islam

Pexels
Ilustrasi, kuku tangan.
Editor: Agung
30/7/2023, 08.30 WIB

Memangkas kuku dalam agama Islam berkaitan erat dengan upaya untuk bersuci atau menjaga kebersihan. Bahkan, tindakan tersebut juga termasuk dalam salah satu tugas alami yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Menjaga kebersihan diri berupa memotong kuku menjadi aktivitas yang diatur dalam agama Islam. Oleh sebab itu, menarik mengetahui urutan potong kuku menurut Islam.

Setiap muslim hendaknya mengikuti aturan yang ditetapkan terkait hal apapun termasuk membersihkan diri. Simak uraian mengenai memotong kuku menurut Islam dalam pembahasan berikut.

Anjuran Menjaga Kebersihan dalam Islam

Urutan Potong Kuku Menurut Islam (Pexels)
 

Rasulullah SAW menilai kebersihan adalah separuh dari keimanan. Rasulullah SAW bersabda:

الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ

Artinya: "Kesucian itu adalah setengah dari iman." (HR Muslim).

Allah SWT juga menyukai hal-hal yang bersih. Hal ini selaras dengan hadis berikut:

إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ , نَظِيفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةَ , كَرِيمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ , جَوَادٌ يُحِبُّ الْجُودَ , فَنَظِّفُوا أَفْنِيَتَكُمْ

"Dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam: Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu." (HR. Tirmizi).

Anjuran Memotong Kuku dalam Islam

Urutan Potong Kuku Menurut Islam (Pexels)

Dalam perkataan Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda tentang memotong kuku yakni sebagai berikut:

الْفِطْرَةُ خَمْسٌ الْخِتَانُ وَالِاسْتِحْدَادُ وَقَصُّ الشَّارِبِ وَتَقْلِيمُ الْأَظْفَارِ وَنَتْفُ الْآبَاطِ

Artinya: "(Sunnah) fitrah ada lima, yaitu: khitan, mencukur bulu kemaluan, mencukur bulu ketiak, memendekkan kumis, dan memotong kuku." (HR Bukhari dan Muslim).

Berdasarkan riwayat lain dari Aisyah RA, memotong kuku juga termasuk dalam 10 perkara fitrah. Rasulullah SAW bersabda:

عَشْرٌ مِنْ الْفِطْرَةِ قَصُّ الشَّارِبِ وَإِعْفَاءُ اللِّحْيَةِ وَالسِّوَاكُ وَاسْتِنْشَاقُ الْمَاءِ وَقَصُّ الْأَظْفَارِ وَغَسْلُ الْبَرَاجِمِ وَنَتْفُ الْإِبِطِ وَحَلْقُ الْعَانَةِ وَانْتِقَاصُ الْمَاءِ قَالَ زَكَرِيَّاءُ قَالَ مُصْعَبٌ وَنَسِيتُ الْعَاشِرَةَ إِلَّا أَنْ تَكُونَ الْمَضْمَضَةَ

Artinya: "Sepuluh hal yang termasuk fitrah, yaitu menggunting (menipiskan) kumis, memelihara (memanjangkan) jenggot, bersiwak (menggosok gigi), istinsyaq (memasukkan air ke hidung ketika berwudhu), memotong kuku, membasuh sela-sela jari (Barajim), mencabut (mencukur) bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, dan bersuci dengan menghemat air." (HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai, dan Ibnu Majah).

Hadis tersebut menunjukkan Islam sangat menyukai kebersihan pada umumnya dan pada khususnya. Untuk mengetahui urutan potong kuku menurut Islam, simak uraian berikut.

Urutan Potong Kuku Menurut Islam

Urutan Potong Kuku Menurut Islam (Pexels)

Imam Ibnu Hajar dalam Kitab Fathul Bari menjelaskan tidak ada hadis yang sahih terkait detail urutan potong kuku. Artinya, tuntunan serinci itu tidak ditentukan oleh Rasulullah SAW.

"Tidak ada sama sekali hadits shahih dalam masalah urutan jari yang dipotong kukunya," kata Ibnu Hajar yang diterjemahkan Farid Nu'man dalam buku Fiqih Praktis Sehari-hari.

Kendati demikian, perlu diketahui cara Islam dalam memulai aktivitas. Rasulullah SAW menyampaikan dan mencontohkan untuk memulai segala kegiatan dari tangan kanan. Aisyah RA berkata:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ فِي تَنَعُّلِهِ، وَتَرَجُّلِهِ، وَطُهُورِهِ، وَفِي شَأْنِهِ كُلِّهِ.

Artinya: Dahulu, Nabi Muhammad SAW memulai sesuatu dari kanan, (misal) memakai sandal, menyisir, bersuci, dan semua perbuatan lainnya (HR Bukhari).

Hal ini hendaknya dicontoh oleh seorang muslim dalam kegiatannya termasuk memotong kuku. Selain itu, dalam Kitab Al Majmu, memotong kuku dari kanan ke kiri menjadi hal sunnah.

“Disunahkan untuk memulai dari tangan kanan kemudian tangan kiri, dari kaki kanan kemudian kaki kiri.”

Selain itu, dalam kitab Fathul Bari, Imam Ibnu Hajar menyampaikan:

“Tidak ada satu pun hadis yang menjelaskan tentang tertib memotong kuku. Akan tetapi Imam Nawawi menegaskan dalam kitab Syarh Muslim, bahwa disunahkan untuk memulai dari jari telunjuk tangan kanan, tengah, manis, kelingking, dan jempol. Untuk jari tangan sebelah kiri dimulai dari jari kelingking, manis, sampai jempol. Untuk kaki dimulai dari jari kelingking sebelah kanan sampai ke jempol, dan kaki sebelah kiri dimulai dari jempol sampai jari kelingking.”

Hal ini selaras dengan keterangan buku Jangan Remehkan Amalan-Amalan Ringan oleh Abdul Aziz Sa’dua. Tata cara potong kuku menurut Islam yang lebih jelasnya yakni sebaiknya sebagai berikut:

  1. Jari telunjuk tangan kanan
  2. Jari tengah tangan kanan
  3. Jari manis tangan kanan
  4. Jari kelingking tangan kanan
  5. Tinggalkan ibu jari tangan kanan
  6. Jari kelingking tangan kiri
  7. Jari manis tangan kiri
  8. Jari tengah tangan kiri
  9. Jari telunjuk tangan kiri
  10. Ibu jari tangan kiri
  11. Ibu jari tangan kanan

Hindari Tidak Memotong Kuku Lebih dari 40 Hari

Adapun ketentuan bahwa sebaiknya seorang muslim jangan sampai tidak memotong kukunya lebih dari 40 hari. Hal ini tercantum pada hadits riwayat Muslim:

"Ditetapkan waktu bagi kami dalam memotong kumis, menggunting kuku, mencabut rambut ketiak, dan mencukur rambut kemaluan agar kami tidak membiarkannya lebih dari 40 malam," (HR Muslim)

Selain itu, hari yang tepat memotong kuku tidak dikhususkan. Namun, sebagian imam salaf memilih memotong kuku di hari Jumat. Sebab, hari jumat adalah hari raya bagi umat muslim.