Musik memiliki dua jenis tangga nada yaitu tangga nada mayor dan tangga nada minor. Meskipun keduanya termasuk dalam kategori diatonis, namun perbedaan antara keduanya mencakup aspek pengertian, nilai interval, dan berbagai aspek lainnya.
Kesan yang dihasilkan oleh tangga nada minor pada sebuah komposisi musik akan menunjukkan perbedaan yang mencolok. Sementara tangga nada mayor mampu menciptakan atmosfer yang penuh semangat, ceria, dan riang, tangga nada minor justru menciptakan kesan yang berkebalikan, yakni atmosfer melankolis dan sarat dengan ekspresi emosional pada sebuah lagu.
Dengan perbedaan kesan yang begitu nyata ini, memahami karakteristik masing-masing tangga nada menjadi sangat penting. Oleh karena itu, untuk mengeksplorasi lebih lanjut mengenai tangga nada minor, simak penjelasan yang diberikan selanjutnya.
Pengertian Tangga Nada Minor
Tangga nada minor, dengan karakteristiknya yang mampu menciptakan kesan sedikit menyedihkan dan melankolis. Hal inilah yang menjadi perbedaan signifikan jika dibandingkan dengan tangga nada mayor.
Keunikan tangga nada minor tidak hanya terletak pada atmosfer emosional yang dihasilkannya, tetapi juga pada nilai interval yang membentuk strukturnya. Berbeda dengan tangga nada mayor yang memiliki pola interval 1-1-½-1-1-1-½, tangga nada minor memiliki pola interval yang khas, yaitu 1-½-1-1-½-1-1.
Salah satu ciri unik lain dari tangga nada minor adalah dimulainya notasi dengan nada keenam, yang dalam hal ini adalah La. Dalam konteks chord atau kunci, nada La mewakili kunci A, dan rangkaian notasi tangga nada minor terdiri dari A, B, C, D, E, F, G, A’. Pemilihan nada ini memberikan bahasa nadanya yang terdiri dari La, Si, Do, Re, Mi, Fa, Sol, La.
Atmosfer yang dihasilkan oleh tangga nada minor menciptakan nuansa yang lembut, melankolis, dan sedih. Beberapa contoh lagu yang menggunakan tangga nada minor mencakup "Mengheningkan Cipta," "Syukur," "Indonesia Pusaka," "Hymne Guru," "Bubuy Bulan," "Ambilkan Bulan," dan sebagainya.
Dalam rumus tangga nada minor, nilai interval 1-½-1-1-½-1-1 mengindikasikan penurunan setengah interval pada nada ketiga dan keenam, atau dalam oktaf. Sebagai contoh, jika ingin menggunakan tangga nada minor untuk C minor, susunan notasi akan menjadi C, D, D#, F, G, G#, A#, C’. Pendekatan unik ini memberikan kejelasan dalam memahami dan mengaplikasikan tangga nada minor dalam konteks musik.
Ciri-ciri Tangga Nada Minor
Meskipun sudah disinggung beberapa kali, perlu diketahui ciri-ciri tangga nada minor lebih lanjut. Ciri khas dari tangga nada minor mencakup nuansa lagu yang memberikan kesan sedih dan sendu serta terasa kurang bersemangat.
Banyak orang menganggap penggunaan tangga nada minor dapat memberikan kesan yang kurang menggembirakan dalam pengaturan musik. Hal ini karena nada yang dihasilkan oleh tangga nada minor cenderung menciptakan alunan musik yang lebih sedih atau melankolis.
Selain itu, tangga nada minor juga dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu nada minor harmonis dan nada minor melodis. Nada minor melodis memiliki dua interval setengah laras (half step) di antara tingkatan nada 2–3 dan 7–8. Sementara itu, nada minor harmonis dianggap sebagai tangga nada induk dari modus C.
Uniknya, pengelompokan tangga nada minor menjadi dua jenis ini membuka peluang untuk eksplorasi lebih lanjut dalam menghasilkan variasi dan kompleksitas dalam musik. Musik dapat mengekspresikan berbagai perasaan yang muncul.
Perbedaan Tangga Nada Mayor dan Minor
Dalam konteks skala tangga nada diatonis, mengenal dua varian utama, yakni tangga nada mayor dan tangga nada minor. Setelah mengetahui pengertian hingga ciri tangga nada minor, kurang rasanya jika belum membahas perbedaannya dengan tangga nada mayor. Oleh karena iitu, simak penjelasan berikut untuk mengetahui perbedaan keduanya.
1. Kenali Perasaan dan Alunan Nada yang Dihasilkan
Perbedaan karakteristik antara tangga nada mayor dan tangga nada minor sangat mencolok. Metode identifikasi utama terletak pada kesan melodi yang dihasilkan. Ketika kita merasakan melankolis dan kesedihan terpancar, kita sedang mendengarkan lagu yang menggunakan tangga nada minor.
2. Amati Pola dan Nilai Interval
Pola dan nilai interval dalam tangga nada diatonis menjadi penentu perbedaan signifikan antara tangga nada mayor dan minor. Tangga nada mayor memiliki pola interval 1-1-½-1-1-1-½, sementara tangga nada minor memiliki pola interval 1-½-1-1-½-1-1.
Itulah penjelasan mengenai tangga nada minor. Selanjutnya dapat diketahui, kedua tangga nada minor dan mayor memiliki perbedaan yang memperkaya musik di dunia.
Pemahaman terhadap perbedaan nilai dan pola interval ini penting karena memengaruhi nuansa keseluruhan dan ekspresi emosional dalam sebuah komposisi musik. Selain itu, dalam memahami perbedaan ini, setiap orang mampu lebih mendalami struktur tangga nada memberikan identitas pada karya musik, baik itu tangga nada mayor yang ceria atau tangga nada minor yang melankolis.