Program Makan Siang Gratis Cegah Stunting yang Diusung Prabowo Gibran

ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/rwa.
Program Makan Siang Gratis Cegah Stunting diusung Prabowo Gibran
Penulis: Anggi Mardiana
Editor: Safrezi
19/2/2024, 14.24 WIB

Pasangan Capres Cawapres Prabowo—Gibran mengusung program makan siang gratis cegah stunting. Namun calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo menyatakan keberatannya terhadap program yang diusung oleh Capres nomor urut 2.

Hal ini terungkap saat Debat Capres terakhir yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 4 Fabruari lalu. Saat itu Prabowo menanyakan apa pendapat Ganjar soal program yang diusungnya.

Ganjar berpendapat bahwa program tersebut merupakan langkah yang terlambat dalam penanganan stunting. Menurutnya, stunting seharusnya dapat dicegah sejak dini dengan memfokuskan pada persiapan kesehatan bagi calon pengantin.

Program Makan Siang Gratis Cegah Stunting yang Diusung Prabowo—Gibran

Program Makan Siang Gratis Cegah Stunting Diusung Prabowo Gibran (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/rwa.)

Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menegaskan bahwa permasalahan stunting pada anak disebabkan oleh kurang gizi yang terjadi selama masa kandungan. Pernyataan ini disampaikan sebagai tanggapan atas pendapat Ganjar Pranowo bahwa memberikan makan gratis sudah terlambat jika ingin mengatasi stunting.

Awalnya, Prabowo mengajukan pertanyaan kepada Ganjar apakah ia setuju dengan program makan gratis cegah stunting. Prabowo kemudian menjelaskan bahwa dalam program yang diusung oleh nomor urut 02 tersebut, bantuan gizi diberikan kepada ibu hamil dan balita.

Prabowo mengungkapkan bahwa masalah stunting tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Menurutnya, sebagai Menteri Pertahanan, ia telah menjumpai kasus seorang anak berusia 10 tahun yang terlihat seperti berusia 4 tahun karena mengalami kurang gizi.

Berdasarkan dokumen visi, misi dan program kerja Prabowo—Gibran, pasangan calon nomor urut 02 menyatakan komitmennya untuk melaksanakan program pemberian makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren. Selain itu, memberikan bantuan gizi kepada anak balita dan ibu hamil.

Dokumen tersebut menegaskan bahwa stunting merupakan masalah konkret dan mendesak yang harus segera ditangani secara langsung dan massal oleh pemerintah untuk memastikan tercapainya kualitas SDM dan kualitas hidup yang baik. Program ini direalisasikan dengan pemberian makan siang harian kepada siswa pra-sekolah, sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA) dan pesantren.

Penyebab Stunting

Polri presisi peduli stunting (ANTARA FOTO/Jessica Wuysang/tom.)

Setelah memahami program makan siang gratis cegah stunting, ketahui apa sebenarnya yang menjadi penyebab stunting? Berikut penyebab stunting melansir dari Rsudblora.blorakab.go.id:

1. Kurang Gizi Dalam Waktu Lama

Tanpa disadari, akar penyebab stunting sebenarnya bisa muncul sejak anak masih berada dalam kandungan. Sebab sejak dalam kandungan, anak bisa mengalami kekurangan gizi. Hal ini terjadi saat sang ibu tidak memiliki akses terhadap makanan sehat dan bergizi seperti makanan yang kaya protein sehingga menyebabkan anaknya kekurangan nutrisi.

Selain itu, kurangnya konsumsi vitamin dan mineral oleh ibu juga dapat mempengaruhi kondisi gizi janin. Kekurangan gizi sejak dalam kandungan inilah yang bisa menjadi penyebab utama kondisi stunting pada anak.

2. Tidak Melakukan Perawatan Pasca-Melahirkan

Setelah kelahiran bayi, disarankan agar ibu dan bayi mendapatkan perawatan pasca melahirkan. Penting juga bagi bayi untuk segera mendapatkan ASI untuk memperkuat sistem imunitasnya. Perawatan pasca melahirkan dianggap penting untuk mendeteksi gangguan yang mungkin dialami ibu dan bayi setelah proses persalinan.

3. Gangguan Mental dan Hipertensi Pada Ibu

Salah satu penyebab stunting pada anak ialah pola asuh yang tidak efektif. Pola asuh ini terkait dengan perilaku dan praktik pemberian makanan kepada anak. Jika orang tua tidak memberikan asupan gizi yang memadai maka anak berisiko mengalami stunting. Selain itu, faktor seperti nutrisi yang kurang saat masa remaja dan kehamilan ibu serta kurangnya perawatan laktasi yang baik, dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak anak.

4. Sakit Infeksi yang Berulang

Infeksi yang sering terjadi pada anak biasanya disebabkan oleh kurang optimalnya sistem kekebalan tubuh. Jika sistem kekebalan tubuh anak tidak optimal, risiko terkena berbagai gangguan kesehatan, termasuk stunting bisa meningkat. Mengingat stunting merupakan penyakit yang sering menyerang anak sehingga penting memastikan bahwa sistem kekebalan tubuh anak tetap terjaga agar bisa menghindari infeksi.

5. Faktor Sanitasi

Kondisi sanitasi yang tidak memadai dan keterbatasan akses terhadap air bersih dapat meningkatkan risiko stunting pada anak. Lingkungan yang memiliki sanitasi dan kualitas air yang buruk dapat berdampak negatif pada pertumbuhan anak. Selain itu, rendahnya akses terhadap layanan kesehatan juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan stunting.

Program makan siang gratis cegah stunting digagas oleh pasangan Capres Cawapres Prabowo—Gibran. Dengan memberikan akses makanan yang bergizi kepada anak-anak di sekolah dan pesantren, bisa membantu meningkatkan asupan gizi mereka dan mengurangi risiko stunting.