Harga minyak mentah dunia turun tajam ke bawah US$ 90 per barel. Kondisi ini terjadi usai rilis data ekonomi Cina yang suram. Pasar meresponnya sebagai risiko resesi ekonomi dunia.
Negeri Panda merupakan importir utama minyak mentah dunia. Kebijakan nol-Covid-19 yang ketat di Tiongkok menambah kekhawatiran turunnya permintaan minyak. Impor minyak di negara ini pada Agustus lalu turun 9,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Di belahan dunia lain, pasokan minyak dan gas (migas) pun turun. Gazprom Rusia telah menghentikan aliran gas dari pipa Nord Stream 1. Kondisi ini membuat sebagian besar pasokan gas ke Eropa terpangkas dan negara zona euro masuk resesi.
Pemerintah RI terus memantau harga minyak mentah dunia. Apabila angkanya turun, maka harga bahan bakar minyak atau BBM nonsubsidi mengikutinya. Salah satu BBM nonsubsidi yang banyak dikonsumsi adalah Pertamax.
Apakah harga Pertamax akan turun? Simak penjelasan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam video berikut ini.