Darmin: Kondisi Ekonomi Indonesia Rentan

Aria W. Yudhistira
31 Agustus 2015, 16:50
Katadata
KATADATA
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.

KATADATA ? Perekonomian Indonesia pada saat ini menghadapi kondisi yang rentan. Kerentanan yang, menurut Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution, terlihat semakin tinggi.

Ada dua faktor kerentanan tersebut, yakni yang berasal dari defisit kembar. Pertama, defisit neraca transaksi berjalan yang telah terjadi sejak akhir 2011 sampai sekarang. Indonesia sebetulnya pernah mengalami defisit ini pada masa pemerintahan Orde Baru, yakni antara 1981-1990. Bahkan antara 1983-1984, defisit pernah melonjak hingga di atas 5 persen.

Ketika itu, lanjut dia, pemerintah merespons defisit tersebut dengan melakukan reformasi kebijakan perekonomiannya. Salah satunya dengan mengubah strategi industrialisasinya dari yang berorientasi ke dalam menjadi ke luar, terutama dengan mendorong industri berbasis ekspor.

?Seluruh kebijakan di banyak kementerian dirombak jadi berorientasi ekspor. Dalam 2-3 tahun (defisit) sembuh. Hebatnya di situ,? kata Darmin saat membuka seminar ?Perekonomian Dari Masa ke Masa? di Gedung Dhanapala, Kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (31/8). (Baca: Menunggu Reformasi Kebijakan Ekonomi Jokowi)

Kedua, adalah defisit anggaran, terutama kurangnya permodalan dari dalam negeri yang dipakai untuk membiayai pembangunan. Idealnya kebutuhan pembangunan tersebut bisa dipenuhi melalui perbankan nasional, tapi ternyata tidak mencukupi. Sementara upaya pemerintah menarik investasi langsung, juga belum bisa berjalan cepat. Makanya, kekurangan tersebut dipenuhi melalui pinjaman asing, termasuk di pasar surat utang negara.

?Persoalan ini harus dijawab, karena pasti ada hubungannya dengan industrialisasi dan hubungannya dengan kelembagaan di bidang keuangan,? tutur dia.  

Darmin mengatakan, Indonesia harus melakukukan transformasi ekonomi untuk memperbaiki kerentanan ekonomi sekarang. Caranya adalah dengan memperbaiki infrastruktur dan mendorong tumbuhnya industri yang selama ini tidak berhasil menjadi motor pertumbuhan ekonomi. ?Selama ini kita tidak berhasil melakukan transformasi ekonomi,? kata dia. (Baca: Faktor Minyak di Balik Krisis Ekonomi Indonesia)

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, perekonomian ke depan kemungkinan akan didominasi oleh pembangunan infrastruktur, industri pengolahan, sektor elektronik, dan otomotif.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...