Genting Oil Masih Kesulitan Jual Gas Kasuri

Anggita Rezki Amelia
27 September 2016, 11:16
migas
Katadata

Rencana pengembangan lapangan (PoD) Genting Oil Kasuri Pte Ltd di Blok Kasuri, Papua Barat, belum mendapat persetujuan dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Perusahaan asal Malaysia ini terkendala dengan calon pembeli gas.

Kepala Bagian Humas SKK Migas Taslim Z. Yunus mengatakan PoD masih dalam tahap pembahasan. “Masalahnya sekarang pembeli gasnya belum jelas,” kata Taslim saat ditemui di gedung DPR, Jakarta, Senin, 27 September 2016. (Baca: Rencana Pengembangan Blok Kasuri Terkendala Harga Gas).

Menurut Taslim, sebenarnya sudah ada beberapa perusahaan yang menawarkan untuk membeli gas tersebut, salah satunya adalah Ferrostaal. Perusahaan ini membutuhkan gas karena ingin membangun pabrik Petrokimia di Teluk Bintuni.

Tapi harga penawaran Ferrostaal masih rendah, sehingga tidak masuk dalam keekonomian pengembangan lapangan. Selain itu ada juga PT Pupuk Indonesia. ”Nanti lagi dilihat, apa Pupuk Indonesia yang mau bangun duluan. Yang jelas kami ingin komersialitas dari lapangan cepat,” ujar Taslim.

SKK Migas berharap PoD Blok Kasuri bisa selesai tahun ini. Sehingga, perkiraannya proyek tersebut berproduksi pada akhir 2019. Produksi gas dari Blok Kasuri diperkirakan mencapai 285 juta kaki kubik per hari (mmscfd) dari Lapangan Merah, Lapangan Asap, dan Lapangan Kido.  (Baca: SKK Migas Sebut BP Tertarik Beli Hak Kelola di Blok Kasuri).

Namun, proposal ini harus mendapat persetujuan dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral karena merupakan pengembangan lapangan pertama di Blok Kasuri. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi.

Taslim mengatakan Genting tidak masalah jika produksi gas dari Blok Kasuri dialokasikan untuk domestik semua. "Tidak ada keharusan dia harus eskpor berapa persen," kata Taslim. (Baca:  Terancam Setop, SKK Migas Minta Genting Ajukan Proposal Pengembangan).

Di sisi lain, perusahaan asal Malaysia itu telah mengeluarkan investasi sebesar US$ 900 juta. Dana tersebut digunakan untuk mengebor 10 sumur eksplorasi pada tiga lapangan di Blok Kasuri, yakni Lapangan Merah, Lapangan Asap, dan Lapangan Kido.  

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...