Deretan Pejabat Negara yang Merasakan Tangan Dingin Terawan

Aryo Widhy Wicaksono
1 April 2022, 15:17
Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/hp.
Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly menyayangkan keputusan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Ikatan Dokter Indonesia (IDI), yang merekomendasikan pemecatan permanen mantan Menteri Kesehatan dr. Terawan Agus Putranto. Hal ini membuat Terawan terancam kehilangan izin untuk berpraktik.

Yasonna juga membela Terawan, dan mengatakan mantan dokter kepresidenan ini telah berjasa mengembalikan kesehatan banyak pasiennya, tak hanya melalui metode digital substraction angiography (DSA) ala Terawan yang lebih dikenal dengan 'cuci otak'. 

"Lebih dari 40 ribu orang sudah berobat sama dia. Kalau itu tidak benar, tentunya orang-orang ini tidak akan bicara manfaat," jelas Yasonna di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (31/3).

Yasonna pun sempat memberikan testimoni mengenai pengalamannya bersama Terawan. Dalam unggahan di Instagram pribadinya, Yasonna mengisahkan kembali bagaimana dua temannya telah menjalani terapi cuci otak dari Terawan.

Yasonna tak sendirian, banyak pejabat di negara ini telah merasakan bagaimana keampuhan Terawan dalam mengembalikan kebugaran mereka.

Saat masih menjabat Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Terawan sering menemani banyak pejabat sakit. Dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam Mahfud MD, hingga Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Bahkan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla sempat mengakui, bahwa dirinya dan enam menteri di jajaran Kabinet Kerja telah mendapatkan perawatan langsung dari Terawan.

Tak berhenti sampai di situ, masih banyak lagi jajaran mantan pejabat di lembaga eksekutif yang merasakan tangan dingin Terawan di dunia kedokteran. Dari mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden BJ Habibie, hingga mantan Menko Polhukam Wiranto.

Saat menjadi salah satu dokter kepresidenan. Pria berkaca mata ini diperintahkan Presiden Joko Widodo untuk membantu mendiang Ani Yudhoyono, ketika menjalani pengobatan kanker darah di National University Hospital Singapura. 

"Terawan salah satu champion," puji SBY melalui pernyataan resmi yang diunggah di channel YouTube miliknya, pada Sabtu 7 April 2018.

Dalam video ini, SBY mengomentari keputusan IDI saat memberikan sanksi pemberhentian sementara kepada Terawan pada 2018. SBY menyebut Terawan memiliki "Prestasi yang baik, dengan kemajuan yang nyata, dan membanggakan kita semua."

Halaman:
Reporter: Aryo Widhy Wicaksono
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...