Apa Hasil Kunjungan Jokowi ke Cina, Jepang, dan Korea Selatan?

Aryo Widhy Wicaksono
29 Juli 2022, 10:23
Presiden Joko Widodo berkunjng ke Korea Selatan
Katadata/ Biro Pers Kepresidenan
Presiden Joko Widodo berkunjng ke Korea Selatan

Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana telah kembali ke Tanah Air Jumat (29/7) dini hari tadi, usai menyelesaikan kunjungan kerja ke Seoul, Korea Selatan. Presiden dan rombongan tiba setelah menempuh perjalanan hampir selama tujuh jam dari Seoul Airbase Seongnam, Korea Selatan.

Kedatangan rombongan ke Jakarta menandai berakhirnya lawatan Presiden ke tiga negara di kawasan Asia Timur yakni Cina, Jepang, dan Korea Selatan. Jokowi tak hanya membawa misi kepentingan Indonesia, tetapi juga sebagai Presidensi G20 dan Ketua ASEAN 2023.

Lalu, apa hasil dari kunjungan Presiden Jokowi ke tiga negara tersebut?

Kesepakatan dengan Cina

Di Cina, Jokowi bertemu dengan Presiden Xi Jinping di Diaoyutai State Guesthouse, Beijing. Dari pertemuan kedua mitra strategis komprehensif ini lahir kerja sama baru seperti perpanjangan nota kesepahaman mengenai Global Maritime Fulcrum - Belt and Road Initiative (GMF-BRI) 2022-2026, MOU KS Genetika & Genomika, MOU Pembangunan Hijau, Perikanan, serta Pertanian.

Cina juga akan kembali membuka akses pasar untuk minyak sawit, produk perikanan, produk pertanian. Selain itu, memberikan investasi pada bidang industri hijau, kendaraan listrik dan baterainya, infrastruktur, digital, serta logistik.

Kedua pemimpin sepakat untuk terus menjadikan ASEAN relevan di kawasan dan dunia, serta menyukseskan KTT G20 di Bali November 2022.

Presiden Xi juga memberikan apresiasi atas inisiatif Jokowi dalam memperbaiki situasi kemanusiaan di Ukraina.

Selain menemui Xi, Jokowi juga menyempatkan diri untuk berdiskusi bersama Perdana Menteri Li Keqiang.

“Dalam pertemuan dengan Premier Li saya berharap kita dapat membahas berbagai kerja kerja sama khususnya di bidang perdagangan, investasi, infrastruktur, keuangan, pendanaan, serta maritim,” ucap Presiden Jokowi dikutip dari keterangan resmi Sekretariat Presiden, Selasa (26/7).

Dalam pertemuan tersebut Cina menyampaikan komitmen untuk menambah impor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sebanyak 1 juta ton dan akan memprioritaskan impor produk pertanian dari Indonesia.

Presiden menambahkan, nilai perdagangan antara Indonesia dan Cina terus meningkat dan sudah melampaui USD 100 miliar.

Bertemu Kaisar Naruhito di Jepang

Selesai dari Cina, Jokowi bertamu ke Jepang. Setelah menempuh perjalanan sekitar tiga jam, rombongan tiba di Bandara Haneda, Tokyo, pada Rabu (27/7) dini hari.

Di Tokyo, Jokowi dijamu oleh Perdana Menteri Jepang, Kishida Fumio di kantornya.

Usai pertemuan, Presiden Jokowi dan PM Kishida menyampaikan kedua negara akan memperkuat kerja sama di bidang perdagangan dan investasi.

“Protokol perubahan IJEPA dapat diselesaikan dan ditandatangani pada KTT G20 di Bali,” ucap Jokowi saat menyampaikan keterangan pers bersama.

Secara khusus Presiden meminta Jepang agar memberikan dukungan penurunan tarif untuk beberapa produk pangan antara lain tuna, pisang, dan nanas, serta memberikan akses untuk mangga.

Dalam bidang investasi, Presiden Jokowi menyambut baik sejumlah investasi baru dan mengapresiasi proyek-proyek yang diselesaikan tepat waktu. Jokowi juga meminta beberapa proyek strategis agar dipercepat penyelesaiannya, seperti MRT Jakarta North-South Fase II dan East-West Fase I, Kawasan Industri Papua Barat, perluasan Pelabuhan Patimban dan Jalan Tol Akses Patimban.

"Kami juga membahas komitmen kerja sama bagi kelanjutan Proyek Gas Masela,” ungkap Presiden.

Presiden Jokowi juga mendorong dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi baru Jepang untuk mendukung beberapa proyek strategis, terutama hilirisasi komoditas alam, pengembangan mobil dan motor listrik, serta sektor kesehatan dan pangan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...