Jokowi: Bulog Tidak Siap Hadapi Panen Beras

Safrezi Fitra
11 Maret 2016, 18:58
Jokowi Sidak Gudang Bulog
Kris | Biro Pers Sekretariat Presiden

KATADATA - Usai memberikan sambutan dalam acara Sidang Senat Terbuka Lustrum ke-8 Universitas Sebelas Maret (UNS), Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana meninjau pembangunan Waduk Gondang di Karanganyar, Jawa Tengah. Namun, di tengah perjalanan rangkaian iring-iringan mobil presiden memasuki Gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Trigayan.

Jokowi tiba di gudang tersebut pada pukul 10.45 WIB dengan didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Hal ini sebenarnya di luar agenda yang telah dijadwalkan sebelumnya. Jokowi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke gudang tersebut untuk mengecek secara langsung kesiapan Bulog menstabilkan cadangan pangan nasional. Sidak ini dilakukan di saat yang tepat, karena banyak sawah di daerah tersebut sudah memasuki masa panen. (Baca: Selain Bulog, Pemerintah Tugaskan BUMN Distribusikan Pangan)

Ternyata kekhawatiran Jokowi terjawab. Setelah mengecek secara langsung fakta di gudang tersebut, dia menyimpulkan bahwa Bulog tidak siap menghadapi musim panen sekarang. Di tengah produksi petani yang sedang melimpah, Bulog tidak bisa menyerap ‎hasil gabah tersebut dengan baik. Padahal seharusnya Bulog bisa lebih mudah membeli langsung gabah-gabah dari petani yang mulai panen. Karena pemerintah sudah menyiapkan anggaran yang cukup untuk hal ini.

Dia pun ingin mengetahui dan mencari langsung akar masalahnya. "Apa gabahnya yang kurang kering, atau masalah storage (kapasitas gudang penyimpanan) sulit. Ini yang akan saya cek," kata Jokowi dalam keterangan resmi yang diterima Katadata usai sidak tersebut, Jumat (11/3). Dia mengaku selama ini sudah sering melakukan pengecekan secara rinci mengenai permasalahan serapan gabah dari petani oleh Bulog. (Baca: Mendag Usul Bangun Cold Storage Raksasa untuk Simpan Makanan)

Setelah berkeliling melihat kondisi gudang, Jokowi merasa kesiapan Bulog masih kurang. Untuk fasilitas pengeringan misalnya. Dalam satu hari mesin yang dimiliki Bulog bisa mengeringkan gabah hingga 80 ton. Kapasitas ini dinilai cukup besar. Seharusnya Bulog bisa menampung gabah hasil panen saat ini. Namun, pada kenyataannya, dalam satu minggu mesin tersebut hanya mampu mengeringkan 20 ton. Jauh dari kapasitas yang ada.

Halaman:
Reporter: Safrezi Fitra
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...