Rencana 200 Hari Presiden Trump: Setop Pakta Dagang NAFTA dan TPP

Maria Yuniar Ardhiati
16 November 2016, 15:31
Pelabuhan Ekspor
Agung Samosir|KATADATA

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump baru akan dilantik dan menjalankan tugasnya pada Januari tahun depan. Meski begitu, Trump tengah menyusun program kerja 200 hari pertamanya sebagai presiden. Salah satu programnya adalah mengkaji ulang, bahkan membawa Amerika Serikat keluar dari pakta perjanjian kerjasama dagang.

Rencana tersebut dituangkan dalam sebuah memo yang disusun oleh tim transisi Trump. “Akan diadakan negosiasi perjanjian perdagangan baru, dengan mengutamakan kepentingan pekerja serta perusahaan Amerika Serikat,” tulis tim transisi dalam memo tersebut, seperti dilansir CNN, Selasa (15/11). (Baca: Efek Trump, Rupiah Melemah Atas Semua Mata Uang Asing)

Bocoran dokumen memo yang diperoleh CNN itu, memuat kerangka kebijakan Trump untuk sektor perdagangan dalam 200 hari pertama pemerintahannya. Trump antara lain akan fokus kepada renegosiasi atau bahkan menghentikan keanggotaan AS dalam pakta perdagangan bebas North American Free Trade Agreement (NAFTA). Janji ini memang pernah diutarakan Trump semasa kampanye.

Meski begitu, catatan dalam memo tersebut menjelaskan, segala sesuatunya masih dapat berubah sebelum Trump resmi menjabat Presiden AS pada 20 Januari 2017. Poin-poin dalam memo tersebut “masih sebatas bahan diskusi”.

Namun, memo tersebut memuat cetak biru yang sedang disiapkan tim transisi Trump, berdasarkan program-program yang diusung kandidat dari Partai Republik itu. Setidaknya ada lima prinsip utama dalam rencana 200 hari pertama Trump, ditambah agenda menyangkut lapangan pekerjaan di sektor manufaktur.

Pertama, melakukan renegosiasi atau menarik diri dari keanggotaan NAFTA. Kedua, menghentikan kesepakatan dagang di kawasan Pasifik, Trans-Pacific Partnership (TPP). Ketiga, menghentikan impor yang tidak adil. Keempat, menghapuskan praktik perdagangan yang tidak adil. Kelima, meningkatkan kesepakatan perdagangan bilateral.

Sementara itu, yang menjadi fokus akhir adalah mempertahankan dan mengembalikan lapangan kerja di sektor manufaktor. Selain itu, mengurangi besaran pajak untuk korporasi dan menghapuskan regulasi dalam berbisnis serta hambatan pada sektor energi dalam negeri.

Kebijakan TPP hampir pasti akan menjadi perdebatan, karena para pemimpin Kongres dari kedua kubu, yaitu Republik dan Demokrat, menyatakan kesepakatan tersebut tidak akan berlanjut hingga ratifikasi. Trump tidak perlu melakukan upaya apa pun untuk menghentikannya, karena kesepakatan tersebut akan mati dengan sendirinya.

Saat ditanya mengenai tanggapan Trump terhadap memo tersebut, tim transisi menolak berkomentar.  (Baca: Risiko di Balik Perubahan Tiga Indikator Ekonomi Era Trump)

Berikut ini rencana Trump di hari pertama, 100 hari pertama, hingga 200 hari pertama pemerintahannya. 

Hari Pertama: Reformasi NAFTA

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...