Pengembangan Teknologi Pengurasan Sumur Migas Terhambat Harga Minyak

Anggita Rezki Amelia
1 Agustus 2017, 16:25
Rig
Katadata

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tidak memungkiri rendahnya harga minyak menyebabkan penerapan teknologi pengurasan sumur minyak atau (Enhanced Oil Recovery/EOR) minim. Harga minyak yang rendah membuat teknologi tersebut  tidak ekonomis untuk dipakai.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan teknologi EOR akan ekonomis jika harga minyak berada pada kisaran US$ 60 per barel ke atas. Ini karena teknologi tersebut tergolong mahal dan biaya produksinya minimal US$ 60 per barel.

(Baca: Tembus US$ 50, Kenaikan Harga Minyak Diprediksi Tren Sementara)

Adapun saat ini harga minyak masih di kisaran US$ 50 per barel. "Kendalanya adalah harga minyak yang turun. Sekarang ada tidak teknologi EOR yang bisa berkembang dengan harga minyak masih rendah," kata Arcandra di Kementerian ESDM, Selasa (1/8).

Untuk mengatasi masalah keekonomian dan pengembangan EOR, pemerintah juga sudah memberikan insentif tambahan bagi hasil untuk kontraktor yang menggunakannya. Hal ini seperti yang diatura dalam Permen ESDM Nomo 8/2017 tentang gross split

Selain itu, saat ini Kementerian ESDM masih mempersiapkan aturan khusus mengenai penggunaan teknologi EOR. Dengan begitu pengembangan teknologi EOR bisa semakin berkembang lagi. Apalagi merupakan salah satu solusi jangka menengah untuk mempertahankan produksi minyak agar tidak turun. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...