Proyek Langit Biru Cilacap Rampung Akhir Tahun Ini

Anggita Rezki Amelia
20 Maret 2018, 14:32
Kilang Cilacap
ANTARA FOTO/Idhad Zakaria

PT Pertamina (Persero) menargetkan Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC) selesai akhir tahun ini. Proyek ini merupakan lanjutan dari pembangunan Residual Fluid Catalytic Cracker (RFCC) Cilacap yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari proyek modifikasi proyek Kilang Cilacap di Jawa Tengah.

Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik mengatakan pihaknya mengerjakan proyek Langit Biru Cilacap untuk memenuhi keinginan pemerintah memiliki Bahan Bakar Minyak (BBM) berkualitas tinggi. "Pertamina respons keinginan pemerintah untuk BBM berkualitas lebih tinggi dengan mengerjakan Langit Biru Cilacap yang diharapkan Desember 2018 on stream," kata dia di Jakarta, Senin (19/3).

Saat beroperasi, kilang ini tidak bisa lagi memproduksi Premium. Ini juga sesuai dengan Peraturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yaitu Peraturan Menteri LHK Nomor P20/MenLHK/Setjen/Kum.1/3/2017, yang mewajibkan penggunaan standar Euro 4 untuk BBM secara bertahap mulai September 2018 hingga 2021.

Meski begitu, kebijakan KLHK ini sempat membuat bingung Elia. Alasannya pemerintah juga tetap memberi penugasan BBM Premium dengan oktan 88 yang kualitasnya masih Euro 2.

Elia ingin pemerintah konsisten menerapkan kebijakan penyaluran BBM berkualitas tinggi untuk masyarakat. "Permen KLHK sudah ingin ke Euro 4, ini membingungkan," kata dia.

Sebagai informasi Pertamina telah menetapkan kontraktor yang membangun proyek Langit Biru Cilacap yakni JGC Corporation. Proyek ini nantinya dapat menambah produksi Pertamax di Kilang Cilacap sebanyak 91 ribu barel per hari (bph).

Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) atau modifikasi Kilang Cilacap awalnya ditargetkan selesai 2021. Namun belakangan Pertamina mengatur ulang jadwal tersebut hingga 2023.

(Baca: Dana Terbatas, Pertamina Jadwal Ulang Proyek Kilang)

Adapun, Porsi kepemilikan Pertamina di kilang tersebut 55%, sementara sisanya dimiliki Saudi Aramco. Nilai investasi proyek ini sekitar US$ 5,5 miliar. Adapun jika kilang ini selesai, maka terjadi peningkatan kapasitas menjadi 370.000 barel per hari.

Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...