PHE Kucurkan Rp 1,3 Triliun untuk Mengebor Sumur Eksplorasi Tahun Ini
PT Pertamina Hulu Energi/PHE menganggarkan dana sebesar US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun untuk mengebor beberapa sumur eksplorasi tahun ini. Pengeboran ini tujuannya untuk meningkatkan cadangan minyak dan gas bumi/migas.
Direktur Pengembangan PHE Afif Saifudin mengatakan tahun ini rencananya akan mengebor 10 hingga 12 sumur eksplorasi. Beberapa sumur yang dibor adalah tiga di Blok North Sumatera Offshore/NSO, satu sumur di Blok Siak, satu di Blok ONWJ dan sisanya di blok lain yang dikelola anak usaha PT Pertamina (Persero) itu. "Rencana sumur eksplorasi tahun ini 10-12 sumur,"kata dia di Jakarta, Jumat (23/3).
Dengan pengeboran itu harapannya cadangan migas meningkat. Dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan/RKAP 2018, PHE menargetkan tambahan potensi cadangan minyak (2C) sebesar 96,87 MMBO dan 551,24 BSCF gas. Target tersebut lebih tinggi dari tahun lalu yang hanya menargetkan potensi cadangan 2C minyak sebesar 65,5 MMBO dan gas sebesar 687,1 BSCF.
Secara total, sebenarnya investasi yang akan dikeluarkan PHE tahun ini adalah US$ 536 juta. Investasi ini meningkat dibandingkan tahun yang lalu yang mencapai US$ 488 juta.
Selain mengebor sumur eksplorasi, PHE akan Rp 100 juta untuk kegiatan survei. Perinciannya survei seismik dua dimensi (2D) sepanjang 1.600 km dan seismik 3D sepanjang 200 km persergi. Adapun survei seismik itu dilakukan di beberapa wilayah kerja PHE seperti Blok Ampar dan Nunukan.
Kegiatan lainnya adalah pengeboran 21 sumur pengembangan. Kemudian mengebor 34 sumur pengerjaan ulang (work over). Ini untuk mencapai target produksi tahun ini. Target produksi minyak tahun ini sebesar 70,41 ribu bph dan 771 mmscfd gas. Target itu meningkat daripada realisasi tahun lalu yang mencapai 69,3 ribu bph minyak dan 723,5 mmscfd untuk gas.
