Pengusaha Incar Potensi Tambahan Ekspor Minyak Sawit ke Rusia

Michael Reily
14 Juni 2018, 15:07
sawit
ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

Pengusaha Indonesia mengincar adanya potensi penambahan ekspor minyak kelapa sawit ke Rusia. Ini menyusul adanya komitmen Rusia melawan kampanye hitam mengenai minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) dan produk turunannya di Uni Eropa.

Wakil Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kacuk Sumarto berharap komitmen Rusia itu bisa berlanjut dengan peningkatan perdagangan antarnegara. “Gapki akan berdialog untuk bisnis yang berkeadilan,” kata dia kepada Katadata.co.id, Rabu (13/6).

Menurut Kacuk, Rusia memiliki potensi pangsa pasar yang besar untuk minyak kelapa sawit. Ini terlihat dari jumlah penduduk mencapai 147 juta orang.

Peluang lainnya bisa terlihat dari ekspor minyak sawit ke Rusia masih belum optimal, yakni di bawah 1 juta ton. “Penduduk lebih banyak sehingga kebutuhan pangan berbentuk minyak goreng dan energi seperti biofuel akan lebih banyak,” ujar Kacuk.

Data Kementerian Perdagangan, pada 2017, ekspor Indonesia ke Rusia sebesar US$ 1,22 miliar. Di sisi lain, impornya mencapai US$ 1,30 miliar. Alhasil, Indonesia masih mengalami defisit dalam berdagang dengan Rusia.

Rusia berkomitmen untuk membantu Indonesia melawan kampanye hitam atas produk minyak kelapa sawit yang dilakukan Uni Eropa. “Kami tidak melakukan kampanye hitam seperti negara Eropa lain,” kata Duta Besar Rusia untuk Indonesia Ludmila Vorobieva, akhir pekan lalu.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...