Pengusaha Incar Potensi Tambahan Ekspor Minyak Sawit ke Rusia

Michael Reily
14 Juni 2018, 15:07
sawit
ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

Kedua pihak sepakat untuk meningkatkan perdagangan komoditas pertanian. Ludmila berjanji meningkatkan impor minyak sawit dari Indonesia dan tidak akan ada hambatan non-tarif. Selain itu, kerja sama ini mencakup komoditas pertanian Indonesia lainnya seperti karet, kakao, kopi, dan teh. Bahkan, pihak Rusia membuka opsi pembelian buah-buahan dari Indonesia.

Timbal baliknya, Rusia juga menawarkan komoditas hasil negaranya. Di antarnya yakni gandum, kacang kedelai, dan serealia kepada Indonesia.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman juga menyambut baik sikap Rusia yang mendukung kampanye produk sawit Indonesia yang berkelanjutan. Alasannya, kampanye hitam yang selama gencar dilakukan Uni-Eropa menghambat ekspor sawit Indonesia dan membuat harga turun.

(Baca: Indonesia dan Rusia Sepakat Bentuk Aliansi Minyak Sawit)

Amran meminta semua pihak melihat sawit dari pendekatan kesehahteraan masyarakat, bukan hanya dari perspektif lingkungan. Kalau harga sawit dihancurkan oleh kampanye hitam, sekitar 30 juta petani akan berupaya memperluas area tanam untuk mendapat tambahan penghasilan. “Kemungkinan banyak masyarakat yang akan membabat hutan,” kata dia.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...