Menteri PUPR Sebut Komponen Impor Proyek Tol dan Bendungan di Bawah 5%

Ameidyo Daud Nasution
1 Agustus 2018, 16:44
PUPR
Arief Kamaludin | Katadata

Rencana pengurangan impor pada proyek infrastruktur di Kementerian Perhubungan tidak serta merta dilakukan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Penggunaan komponen impor pada proyek infrastruktur di kementerian ini masih cukup kecil.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) proyek jalan tol dan bendungan cukup besar, komponen impornya rata-rata tidak lebih dari 5%. Mayoritas bahan baku yang digunakan dua proyek tersebut, seperti baja dan beton, berasal dari dalam negeri.

"Saya juga tidak mendapatkan perintah evaluasi proyek (dari Presiden Jokowi)," kata Basuki di Jakarta, Rabu (1/8). (Baca: BPJT Klaim Jalan Tol Tak Masuk Proyek yang Dihentikan Pemerintah)

Material impor, kata Basuki, biasanya hanya digunakan untuk pekerjaan yang lebih canggih, seperti pemantauan proyek. Ada juga keterlibatan beberapa tenaga kerja asing (TKA) dalam pembangunan bendungan, salah satunya dari Korea Selatan. Namun, fungsi TKA tersebut hanya untuk supervisi pekerjaan fisik. 

Basuki menambahkan mayoritas pembangunan tol yang menggunakan pinjaman asing. Namun, utang ini tidak mensyaratkan penggunaan material dari negara pemberi kredit. Ini karena rata-rata pinjaman merupakan utang biasa (reguler) dan bukan jenis yang mensyaratkan kontraktor atau bahan baku dari luar negeri.

(Baca: Impor Tekan Rupiah, Ekonom: Perbanyak Produk Lokal Buat Infrastruktur)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...