Permintaan Tinggi, Penyaluran Kredit Rakyat Bisa Tembus Rp 123 Triliun

Rizky Alika
8 Agustus 2018, 19:20
Jagung
ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya

Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) berpotensi mencapai Rp 123,53 triliun, atau melebihi target tahun ini yang sebesar Rp 120 triliun. Penyebabnya, perbankan meminta penambahan plafon yang cukup besar seiring tingginya permintaan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat, sebelumnya, plafon KUR yang sudah dialokasikan ke perbankan sebesar Rp 117,08 triliun dari target Rp 120 triliun. Artinya, masih tersisa Rp 2,92 triliun yang belum dialokasikan. Namun belakangan, perbankan mengajukan penambahan plafon melebihi angka tersebut dan disetujui pemerintah. 

“Bank mengajukan tambahan plafon Rp 6,46 triliun sehingga plafon KUR menjadi Rp 123,53 triliun,” kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir di kantornya, Jakarta, Rabu (8/8). Dengan demikian, penyaluran KUR berpotensi melebihi target.

(Baca juga: Peraturan Soal KUR Pariwisata Berlaku Efektif Agustus)

Menurut dia, penambahan plafon tersebut disetujui pemerintah dengan memperhatikan rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Harapannya, penambahan tersebut dapat membantu UMKM dalam mengakses kredit dengan suku bunga yang terjangkau.

Meski terdapat penambahan plafon KUR, subsidi bunga yang ditanggung pemerintah tidak berubah, yaitu untuk KUR mikro sebesar 10,5% dari suku bunga pasar yang sebesar 17,5% per tahun. Dengan begitu, suku bunga KUR mikro berada di level 7% per tahun. Sementara itu, subsidi bunga yang ditanggung pemerintah untuk KUR kecil sebesar 5,5% per tahun.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...