BNPB: Sebagian Fasilitas Publik Pasca Gempa Sulteng Mulai Pulih

Michael Reily
8 Oktober 2018, 19:24
Gempa Palu
ANTARA/BNPB
Kondisi bangunan RS Anutapura yang rusak akibat gempa di Palu, Sulawesi Tengah , Sabtu (29/9).

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan situasi di Sulawesi Tengah hingga hari kesepuluh pasca gempa dan tsunami yang melanda sebagian wilayah itu secara perlahan mulai membaik. Sebagian besar kantor pemerintahan, pelayanan publik, rumah sakit, dan sekolah sudah mulai berjalan normal meskipun ada pula yamg beberapa di antaranya baru berfungsi 50%. 

“Terutama Kelurahan dan Kecamatan yang melayani pendataan penduduk,” kata Kepala BNPB Willem Rampangilei  di Jakarta, Senin (8/10).

(Baca: Sembilan Negara Beri Bantuan Rp 236 Miliar untuk Gempa Sulteng)

Dia menyebutkan sebanyak 15 rumah sakit sudah beroperasi dan 50 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) telah berfungsi dengan baik. Selain ituk sebanyak 25 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) telah berjalan dan 5 di antranya sudah beroperasi 24 jam. Sementara itu, listrik telah hidup sebanyak 100%, namun penyalurannya masih sedikit  terkendala.

Untuk pendidikan, sekolah sudah mulai berjalan meski belum sepenuhnya efektif. BNPB mencatat ada 9 sekolah yang rusak. Untuk siswa yang meninggal ada 22 orang, hilang 33 orang, dan 1 orang luka berat. Sedangkan untuk tenaga pengajar tercatat 22 orang meninggal, 14 orang hilang, dan 2 orang luka berat.

(Baca juga: 10 Hari Pasca Gempa Sulteng, Korban Meninggal Capai 1,948 Orang)

Pemerintah akan mengupayakan penempatan tenaga pengajar tambahan sesuai arahan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Kami mengimbau pelayanan publik segera berjalan supaya pemulihan ekonomi berlangsung cepat,” ujar Willem.

Selain itu, BNPB mencatat sebanyak 8.065 orang mengungsi ke luar wilayah Sulawesi Tengah seperti Makassar, Gorontalo, Balikpapan, dan Jakarta. Dia juga meminta supaya para pengungsi untuk kembali dan membantu pemulihan ekonomidi sana.

Willem menjelaskan pemerintah sudah memiliki rencana untuk membuat pengganti kuburan massal di wilayah yang terdampak korban paling banyak. “Kami sudah melakukan pembicaraan dengan Pemerintah Daerah untuk pembangunan monumen,” katanya.

Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...