Reli Panjang Penguatan Kurs Rupiah Belum Berakhir

Martha Ruth Thertina
8 November 2018, 18:06
Uang rupiah
Arief Kamaludin|Katadata

Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus berlanjut. Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp 14.539 per dolar AS, atau menguat 0,35% dibandingkan penutupan hari sebelumnya. Level ini merupakan yang terkuat dalam tiga bulan terakhir.

Nilai tukar rupiah sempat menyentuh level 14.473 per dolar AS pada perdagangan siang, sebelum kembali ke kisaran 14.500. Meski begitu, penguatan kali ini bukan yang terbesar di Asia sebagaimana perdagangan beberapa hari ke belakang.

Sebagian mata uang Asia menguat terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis ini. Penguatan dipimpin oleh won Korea Selatan 0,59%, lalu diikuti rupiah 0,35%, peso Filipina 0,25%, dolar Taiwan 0,22%, rupee India 0,17%, dolar Hong Kong 0,06%, dan dolar Singapura 0,02%.

Sementara itu, mata uang lainnya melemah seperti bath Thailand 0,32%, yen Jepang 0,18%, yuan Tiongkok 0,17%, ringgit Malaysia 0,01%.

(Baca juga: Aliran Masuk Dana Asing dan Penguatan Rupiah Diuji Jelang Akhir Tahun)

Adapun penguatan nilai tukar rupiah seiring dengan derasnya arus masuk dana asing ke pasar saham dan obligasi negara. Di pasar saham, investor asing tercatat membukukan pembelian bersih sebesar Rp 8,1 triliun. Sementara itu, aliran masuk dana asing ke obligasi negara terus terjadi sejak 19 Oktober lalu dan telah mencapai nyaris Rp 20 triliun hingga 5 November lalu.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memperkirakan investor akan melakukan aksi beli di pasar obligasi negara dan saham dalam jangka pendek. Beberapa faktor penyokongnya antara lain menariknya obligasi negara seiring harga yang murah dan tawaran imbal hasil (yield) tinggi, kuatnya kondisi ekonomi domestik, hingga meredanya intensi perang dagang.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...