Terkendala Teknis Mesin, Jasa Pertambangan Keluhkan Pemakaian B20

Image title
6 Desember 2018, 16:32
Tambang batubara
Donang Wahyu|KATADATA

Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (ASPINDO) mengeluhkan pencampuran bahan bakar biodiesel hingga 20 persen dalam program B20. Mereka menemui beberapa kendala dalam menggunakan Fatty Acid Methyl Ester (FAME) ini untuk peralatan pertambangan.

Direktur Eksekutif ASPINDO Bambang Tjahjono mengatakan kendala tersebut seperti rusaknya injector didalam mesin. Selain itu, filter harus sering diganti. Sebab, dalam mengkonsumsi B20, filter mesin sering sekali cepat kotor. “Ada keluhan filter yang tidak beres, injektor-nya bermasalah,” kata Bambang, di Jakarta, Kamis (6/12).

Belum lagi, dia melanjutkan, masalah penyimpanan B20. Jika mesin sudah diisi bahan bakar B20 namun tidak digunakan dalam waktu yang lama, bahan bakar tersebut mengendap dan membentuk jel. Ini yang menyebabkan mesin menjadi rusak. (Baca juga: Alokasi FAME untuk Program B20 Capai 6,2 Juta Kiloliter Tahun Depan).

Apalagi, B20 dinilai lebih boros dibandingkan solar. Itu berefek pada penambahan biaya yang lebih besar untuk konsumsi bahan bakar. Menurut Bambang, konsumsi B20 meningkatkan ongkos 2-5 % bahan bakar dibandingkan menggunakan solar.

Bagi Bambang, kendala tersebut terjadi bisa dipicu oleh sosiaslisasi mengenai penggunaan B20 terhadap sektor pertambangan yang belum optimal. Sehingga, informasi terkait perawatan mesin tidak tersampaikan, dan menimbulkan beberapa kendala. “Penyebabnya, perawatan yang tidak disosialisasikan ini. Selama ini dipakai saja,” kata dia.

Mendengar keluhan ini, Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Andriah Feby Misnah menyatakan sosialisasi belum optimal karena jangka waktu untuk mempersiapkan mendatori B20 terbilang singkat. Tapi pihaknya telah mengirim beberapa perwakilan untuk melakukan sosialisasi.

“Kalau semua dapat sosialisasi tidak mungkin juga dalam waktu pendek. Tapi perwakilannya sudah,” kata Andriah. Dari 117 anggota ASPINDO, dia melanjutkan, sekitar 50 kontraktor sudah menggunakan B20 sebagai bahan bakar alat pertambangan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...