Syukuri Pertumbuhan Ekonomi 5,17%, Jokowi: Kita Jangan Kufur Nikmat

Dimas Jarot Bayu
7 Februari 2019, 17:18
Presiden Joko Widodo di Perayaan Imlek Nasional
ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A
Presiden Joko Widodo memberi sambutan saat menghadiri Perayaan Imlek Nasional 2019 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (7/2/2019). Perayaan Imlek Nasional 2019 mengangkat tema Merajut Kebhinekaan Memperkokoh Persatuan.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,17% pada akhir 2018 dinilai patut disyukuri. Menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi), angka pertumbuhan ekonomi yang di atas 5% itu lebih baik jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi beberapa negara lain di dunia.

Gejolak ekonomi dunia akibat ketidakpastian dan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok tidak menguntungkan bagi Indonesia. Meski demikian, Indonesia masih dapat mencegah perlambatan pertumbuhan ekonomi.

"Bandingkan dengan negara-negara lain yang (anggota) G20. Kita ini sudah masuk dalam G20, yang Produk Domestik Brutonya lebih dari US$ 1 triliun," kata Jokowi di Perayaan Imlek Nasional di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (7/2).

Tak hanya itu, Jokowi juga menilai inflasi di Indonesia yang sebesar 3,13% juga cukup baik. Angka inflasi tersebut tergolong rendah. Jokowi lantas meminta masyarakat untuk mensyukuri angka inflasi tersebut.

"Kita jangan kufur nikmat, kalau diberi kenikmatan pertumbuhan ekonomi di atas 5%, alhamdulillah disyukuri. Inflasinya 3,13%, alhamdulillah disyukuri," kata dia.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2018 sebesar 5,18% dibandingkan kuartal IV 2017 (year on year) atau total 5,17% untuk keseluruhan tahun 2018. Pertumbuhan ekonomi ini merupakan yang tertinggi sejak 2014 atau selama pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...