Investor Masih Waspadai Negosiasi AS-Tiongkok, IHSG Dibuka Positif

Happy Fajrian
14 Februari 2019, 11:10
Papan Bursa Efek Indonesia
Agung Samosir | KATADATA
Suasana grafik bursa saham di Jakarta.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pagi ini, Kamis (14/2) dibuka naik 0,18% ke level 6.430,39. IHSG kemudian memperbesar kenaikannya ke level 6.446,34, 25 menit setelah perdagangan berjalan. Namun hingga berita ini dibuat, IHSG sudah kembali ke jalur merah pada posisi 6.406,92 atau turun 0,19%.

Sementara itu bursa saham Asia lainnya bergerak bervariatif. Setelah mengalami kenaikan yang signifikan pada perdagangan Rabu (13/2) kemarin, investor melakukan aksi ambil untung pada bursa saham Singapura, Tiongkok, dan Taiwan.

Karena aksi jual investor tersebut, indeks Strait Times saat ini terkoreksi 0,13%, Shanghai turun 0,32%, Hang Seng Turun 0,59%. Sementara itu beberapa indeks lainnya mengalami kenaikan namun kenaikannya tipis, seperti Nikkei yang naik 0,03%, serta KLCI naik 0,01%. Sedangkan Kospi saat ini berkutat di zona merah dengan koreksi 0,44%.

Sentimen global dari perundingan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok menjadi fokus dari investor. Investor juga menantikan data perdagangan TIongkok yang diperkirakan akan kembali mengalami kontraksi pada ekspor/impor-nya.

(Baca: Koreksi Saham Perbankan Dorong IHSG Turun 0,11%)

Pihak AS yang diwakili oleh Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Perwakilan Dagang Robert Lighthizer tengah berada di Beijing, Tiongkok, untuk pembicaraan tingkat tinggi demi mencari kesepakatan dengan Tiongkok agar perang tarif dapat dihindari.

Presiden AS Donald Trump, dikutip dari Reuters, mengatakan pada hari Rabu (13/2), bahwa pembicaraan dengan Tiongkok “berjalan sangat baik” ketika mereka mencoba untuk menyelesaikan sengketa tarif sebelum tenggat waktu 1 Maret. "Tim kami sedang melakukan negosiasi di Tiongkok. Semuanya berjalan baik. Kita lihat saja nanti, tetapi semuanya baik. Tiongkok sangat menunjukkan rasa hormatnya," kata Trump

Kekhawatiran investor terhadap perang tarif yang telah melukai pertumbuhan ekonomi dunia dan diperkirakan akan terus menekan pertumbuhan ekonomi dunia jika perundingan AS-Tiongkok selama 90 hari gencatan senjata tarif gagal menghasilkan kesepakatan konkrit.

Sementara ini transaksi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat seesar Rp 3,62 triliun dengan volume saham mencapai 6,83 miliar lembar. Sebanyak 170 saham bergerak positif, 180 saham terkoreksi, dan 125 saham stagnan. Sedangkan investor asing sementara ini sudah membukukan penjualan bersih saham hingga Rp 208,60 miliar di seluruh pasar.

(Baca: Sukuk Global Indonesia US$ 2 Miliar Laris, Oversubscribed 3,8 Kali)

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...