Fitch Pertahankan Rating Utang RI, Gubernur BI: Ekonomi Berdaya Tahan

Rizky Alika
14 Maret 2019, 21:55
Dolar Amerika Serikat
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA

Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings (Fitch) mempertahankan peringkat utang atau kredit pemerintah Indonesia atau sovereign credit rating Indonesia pada level BBB dengan outlook stabil. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan penilaian tersebut menunjukkan kepercayaan lembaga pemeringkat terhadap daya tahan perekonomian Indonesia.

“Ini mencerminkan keyakinan lembaga rating atas perekonomian Indonesia dan resiliensi sektor eksternal Indonesia di tengah kondisi ekonomi global yang masih dipenuhi ketidakpastian,” kata dia seperti dikutip dari keterangan tertulis BI, Kamis (14/3).

Advertisement

Ke depan, BI akan tetap konsisten menempuh bauran kebijakan untuk memperkuat stabilitas eksternal dan mendorong momentum pertumbuhan ekonomi. Maka itu, koordinasi institusinya dengan pemerintah dan otoritas terkait akan terus dipererat.

(Baca: Sukuk Global Indonesia US$ 2 Miliar Laris, Oversubscribed 3,8 Kali)

Fitch memberikan rating dengan menilai beberapa faktor, seperti pertumbuhan ekonomi yang baik dan beban utang pemerintah yang relatif rendah. Capaian tersebut terjadi lantaran Indonesia juga diuntungkan oleh sikap bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), yang lebih konservatif mulai akhir tahun lalu.

Namun, Fitch memberi catatan dari segi ketergantungan Indonesia terhadap aliran dana asing ke portofolio saham dan obligasi yang mudah keluar masuk. Fitch mencatat, sekitar 37% dari surat utang pemerintah berdenominasi rupiah dipegang oleh investor asing. Sementara itu, investasi asing langsung yang berjangka panjang hanya sebesar US$ 22 miliar atau 2,1% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Ketergantungan pada aliran masuk dana asing telah meningkat lantaran pelebaran defisit transaksi berjalan menjadi 2,8% dari PDB pada tahun lalu. Selain itu, ketergantungan juga terjadi lantaran penerimaan pemerintah masih rendah serta indikator struktural lainnya yang masih di bawah negara setara (peers).

Adapun prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai terus menunjukkan penguatan dibandingkan dengan negara peers. Permintaan domestik diperkirakan tetap kuat di tengah kinerja ekspor yang terbatas dipengaruhi permintaan global yang melambat.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement