Laju IHSG Pekan ini Diprediksi Masih Dipengaruhi Hasil Pemilu
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan lalu, menunjukkan kinerja positif dengan tercatat berada di level 6.507,2 pada penutupan perdagangan Kamis (18/4). Artinya, indeks menguat 1,58% dari penutupan perdagangan pekan sebelumnya di level 6.405,8.
Padahal, pekan lalu merupakan pekan yang pendek karena perdagangan hanya dibuka selama tiga hari saja karena Rabu (17/4) dan Jumat (19/4) merupakan tanggal merah. Penguatan IHSG pekan lalu, merupakan respons investor terhadap Pemilihan Umum (Pemilu) serentak yang diadakan pekan lalu.
Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai sentimen dari pemilu pekan lalu masih bakal berlanjut pada pekan ini. "Sebetulnya, memang yang harus dilihat adalah seusai pemilu ini ada apa. Karena sebetulnya masih tersisa (sentimennya)," katanya Minggu (21/4).
(Baca: Jokowi Unggul Hasil Hitung Cepat, Harga Saham BUMN Karya Kompak Naik)
Sentimen dari dalam negeri lainnya, Nico mengatakan, bakal dipengaruhi juga oleh hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang rencananya diadakan pada Rabu (24/4) hingga kamis (25/4). Menurut dia, hal itu bakal menjadi perhatian penting karena ada potensi penurunan suku bunga acuan BI. Nico memperkirakan, IHSG pekan ini bakal bergerak di level 6.490 hingga 6.550.
Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya juga sependapat. Dalam risetnya dia menuliskan, kondisi kepastian pasca-pemilu yang mulai terbentuk akan menjadi salah satu faktor pendorong untuk kembali naiknya IHSG hingga beberapa waktu mendatang. Khusus hari ini, IHSG diperkirakan bergerak di level 6.442 hingga 6.676.
Selain itu, William juga menilai arus masuk modal (capital inflow) yang diperkirakan terus kembali mengalir ke pasar modal Indonesia, akan turut mendongkrak performa dari IHSG dalam jangka panjang. Tercatat, sejak awal tahun ini, investor asing melakukan beli bersih hingga Rp 15,21 triliun di pasar modal. "Peluang untuk kembali mencetak rekor tertinggi baru terlihat sangat kuat dapat terealisasi dalam waktu dekat," katanya.
(Baca: Hasil Hitung Cepat Unggulkan Jokowi, Masih Ada Potensi Rupiah Melemah)
Optimisme arus masuk yang diungkapkan oleh William, senada dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Beberapa hari yang lalu dia mengatakan faktor wait-and-see investor mulai menghilang setelah penyelenggaraan Pemilu dan Pilpres 2019. Sehingga, ke depan, dia memperkirakan tingkat investasi bakal lebih membaik.
Ia mengungkapkan, pasar sudah mulai bereaksi terhadap hasil perhitungan cepat dalam Pemilu. "Wait and see yang dianggap menjadi salah satu faktor yang mengurangi daya investasi di Indonesia itu sekarang dianggap tidak ada," ujar Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/4).
Sementara, Nico menambahkan, sentimen terhadap laju IHSG pekan ini berasal dari rencana pertemuan kembali antara Amerika Serikat dengan Tiongkok. Hal itu menunjukkan, ada sisi positif terkait hal ini meski terdapat sisi negatifnya.
(Baca: Hasil Hitung Cepat Memenangkan Jokowi, IHSG Meroket ke Level 6.636,36)
Nico menilai, setelah Amerika Serikat perang dagang dengan Tiongkok, saat ini giliran Amerika Serikat yang menantang Jepang terkait dengan defisit perdagangannya. Tidak hanya Jepang, namun ancaman perang dagang antara Amerika Serikat dengan Uni Eropa pun sedang memanas terkait dengan pabrik pesawatnya. Maka, Amerika dan Uni Eropa sedang merencanakan untuk mengenakan tarif.
Tidak sampai di situ saja, antar Tiongkok dengan India juga sedang mengalami tensi yang cukup tinggi. Banyaknya tensi yang memanas di beberapa negara ini, Nico nilai sebagai akibat dari perang dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok yang ternyata memberikan efek domino. "Hal ini berpotensi untuk perang yang lebih besar dengan banyak negara," katanya.
Perdagangan IHSG Pekan Lalu
Nilai kapitalisasi pasar pada perdagangan pekan lalu senada dengan IHSG pekan lalu. Nilai kapitalisasi berada di angka Rp 7.401,7 triliun. Artinya, nilai kapitalisasi pasar tumbuh 1,58% dari Rp7.286,3 triliun pada penutupan pekan sebelumnya. Sementara, dalam sepekan lalu investor asing melakukan beli bersih di pasar modal dengan tercatat Rp 21,1 miliar.
Rata-rata frekuensi transaksi harian selama sepekan mengalami peningkatan 15,66% menjadi 461,06 ribu kali transaksi dari 398,62 ribu kali transaksi pada pekan sebelumnya. Rata-rata nilai transaksi harian BEI juga mengalami peningkatan sebesar 9,59% menjadi Rp10,28 triliun dari Rp9,38 triliun pada pekan sebelumnya. Hanya rata-rata volume transaksi harian yang mengalami penurnan 6,32% menjadi 14,66 miliar unit saham dari 15,65 miliar unit saham pada pekan sebelumnya.
(Baca: Hasil Hitung Cepat Memenangkan Jokowi, IHSG Meroket ke Level 6.636,36)
Pekan lalu, saham yang menjadi primadona yaitu PT Mahaka Media Tbk. (ABBA) yang menguat 50,93% selama sepekan menjadi Rp 163 per saham. Sementara, saham PT Dewata Freightinternational Tbk. (DEAL) menempati posisi Top Losers karena terkoreksi 14,39% selama sepekan menjadi Rp 1.130 per saham.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji memiliki beberapa rekomendasi saham khusus hari ini. Berdasarkan analisa teknikal, saham-saham yang direkomendasikan seperti PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) dengan target harga secara bertahap Rp 1.315 hingga Rp 1.615 per saham. Lalu, saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) dengan target harga secara bertahap Rp 20.125 hingga Rp 23.400 per saham.
Saham PT Medco Energi International Tbk. (MEDC) juga direkomendasikan oleh Nafan dengan target harga secara bertahap Rp 870 hingga Rp 1.120 per saham. Lalu, saham PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR) dengan target harga Rp 13.400 per saham. Saham PT United Tractors Tbk. (UNTR) juga direkomendasikan dengan target harga secara bertahap Rp 26.775 hingga Rp 29.300 per saham.