Skema Gross Split Dianggap Penyebab Lambatnya Pembahasan IDD

Image title
27 Juni 2019, 16:38
indonesia deep water development, proyek idd, chevron pacific indonesia, skk migas, kementerian esdm
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi, logo Chevron. Chevron kembali mengajukan proposal revisi rencana pengembangan proyek IDD Tahap II. Chevron juga mengajukan perpanjangan kontrak dengan skema gross split untuk Blok Rapak dan Ganal.

Pemerintah belum menyetujui rencana pengembangan (PoD) proyek Indonesia Deep Water Development (IDD) tahap II. Padahal persetujuan proyek tersebut dijadwalkan selesai pada pertengahan tahun ini. 

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, lambatnya pembahasan rencana pengembangan proyek IDD bisa saja disebabkan perubahan skema kontrak bagi hasil (PSC) dari cost recovery  menjadi gross split. "Apakah lambatnya perkembangan proyek IDD karena menggunakan skema gross split, saya kira bisa saja. Karena kita tahu dengan gross split ini, maka semua menjadi tanggungan kontraktor,"kata Mamit kepada Katadata.co.id (27/6).

Jika menggunakan cost recovery, biaya dan resiko pengembangan proyek migas ditanggung oleh kontraktor dan pemerintah. Seperti proyek Blok Masela yang tetap menggunakan skema cost recovery

"Chevron berharap dengan menggunakan skema cost recovery seperti Masela, maka secara ekonomis mungkin mereka berhitung lebih bagus, dan ada risiko juga yang didapat oleh Pemerintah, mengingat ini biayanya tidak sedikit," ujar Mamit.

Dihubungi secara terpisah, Manager Corporate Communication Chevron Pacific Indonesia Sonitha Poernomo tidak mau banyak berkomentar. Dia hanya bilang proyek IDD tahap II masih terus dibahas dengan pemerintah. 

 "Kami terus melanjutkan pembicaraan dengan Pemerintah Indonesia terkait Proyek IDD. Sesuai kebijakan Perusahaan, kami tidak dapat mendiskusikan ketentuan-ketentuan komersial maupun proses diskusi yang sedang berlangsung dengan Pemerintah," ujarnya kepada Katadata.co.id, Kamis (27/6).

(Baca: Kesepakatan Blok Masela Dapat Memicu Peningkatan Investasi Migas Asing)

Pemerintah menargetkan pembahasan rencana pengembangan proyek IDD rampung lebih cepat dibandingkan pembahasan Blok Masela. Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto pernah menyebut proyek IDD bisa disetujui sebelum Lebaran tahun ini. Namun persetujuan proyek tersebut justru lebih lambat dibandingkan Blok Masela.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...