Infrastruktur yang Mendekatkan 10 Bali Baru

Safrezi Fitra
20 Juli 2019, 08:59
infrastruktur penunjang 10 bali baru, kesiapan infrastruktur 10 bali baru, infrastruktur pariwisata,10 bali baru, wisata prioritas, danau toba, borobudur, mandalika, sirkuit motogp
Februanto Anggara|KATADATA
Rencana sirkuit MotoGP di KEK Pariwisata Mandalika.

Setelah tiga tahun lalu merencanakan pengembangan 10 Bali Baru, Presiden Joko Widodo blusukan ke beberapa lokasi untuk meninjau progres pembangunannya. Dari serangkaian kunjungan tadi, Jokowi mendapati beberapa penghambat dalam pengembangan destinasi wisata unggulan ini. Kesiapan infrastruktur penunjang satu di antaranya.

Meski telah menetapkan 10 lokasi, saat ini pemerintah baru bisa memprioritaskan pengembangan empat tujuan utama wisata, yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo. Keempatnya menjadi incaran blusukan Jokowi dalam dua bulan terakhir.

Advertisement

Mei lalu, misalnya, mantan Wali Kota Solo ini datang ke Mandalika, berlanjut ke Danau Toba, kemudian Labuan Bajo pada pekan kemarin. "Saya tidak ke Borobudur karena sudah bolak-balik ke sana, sudah tahu masalahnya," kata Jokowi.

Sekembalinya dari Labuan Bajo, Jokowi mengumpulkan para menteri untuk rapat terbatas di kantornya. Ia hendak membahas masalah yang menghambat pengembangan 10 Bali Baru terkait pengaturan dan pengendalian tata ruang. Demikian juga menyangkut konektivitas menuju lokasi wisata.

"Saya lihat infrastruktur banyak yang perlu dibenahi, baik berupa terminal bandara, runway yang masih kurang panjang, konektivitas jalan menuju ke tujuan wisata, dan berkaitan dengan dermaga pelabuhan," kata Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (15/7). Masalah lainnya yaitu ketersediaan fasilitas umum seperti toilet.

(Baca: Pemerintah Cari Cara Bebaskan Lahan untuk 4 Kawasan Wisata Prioritas)

Sebenarnya, pemerintah telah menganggarkan dana hingga Rp 170 triliun untuk pembangunan infrastruktur penunjang 10 Bali Baru tahun ini. Dengan banyaknya masalah yang ditemui dalam penyediaan infrastruktur, Jokowi memutuskan menambah anggaran Rp 6,4 triliun lagi. Kucuran baru ini agar pembangunan infrastruktur rampung sesuai target, yakni 2020-2021.

(Baca: Pemerintah Siapkan Rp 6,4 T untuk Destinasi Wisata Super-Prioritas)

Anggaran Infrastruktur Penunjang 10 Bali Baru
(Kementerian Pariwisata)

Pembangunan infrastruktur penunjang sangat penting bagi pengembangan destinasi pariwisata. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mencontohkan Danau Toba yang memiliki daya tarik cukup tinggi bagi pelancong asing. Masalahnya, kunjungan wisatawan masih terkendala kurangnya akses transportasi.

Karena itu, pemerintah membangun jalan tol Trans Sumatra dari Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi, yang akan dilanjutkan ke Parapat, serta dukungan akses ke Bandara Silangit dan Sibisa. "Kami juga mengundang investor membangun hotel, restoran, dan tempat peristirahatan di sekitarnya," kata Basuki.

(Baca juga: Infrastruktur Dorong Pertumbuhan Industri Pariwisata Nasional)

Peran Kementerian PUPR dalam pengembangan 10 Bali Baru adalah membangun infrastruktur berupa jalan menuju lokasi wisata, lintasan di lokasi wisata, air baku, sanitasi, drainase dan persampahan. Kementerian juga membangun ruang-ruang publik termasuk tempat istirahat, parkir, pedestrian, dan penataan kawasan untuk mendukung kegiatan produktif sektor pariwisata.

Beberapa waktu lalu, Katadata.co.id menemui Ketua Tim Percepatan Pembangunan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Hiramsyah S. Thaib. Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Arief Yahya ini  menjelaskan beberapa infrastruktur penunjang 10 Bali Baru yang akan dibangun pemerintah.

Danau Toba, Sumatra Utara

Ada beberapa infrastruktur penunjang yang dibangun pemerintah untuk Bali Baru di Sumatra Utara ini. Salah satunya dengan menambah landasan pacu pesawat (runway) di Bandara Sibisa, yang lokasinya hanya 10 kilometer dari Danau Toba.

Penambahan runway juga dilakukan di Bandara Silangit, dari 2.400 meter x 30 meter menjadi 2.650 meter x 45 meter. Perluasan runway dibutuhkan agar pesawat berbadan lebar bisa mendarat di sana. Reaktivasi Bandara Silangit dilakukan pada Februari 2016 dan resmi beroperasi setahun kemudian. Pada 2018, bandara ini membuka rute internasional ke Kuala Lumpur, Malaysia.

(Baca: Pemerintah Bangun 5 Hotel Mewah di Danau Toba)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement