Bukalapak hingga Lazada Tanggapi Permintaan DJBC untuk Integrasi Data

Desy Setyowati
23 Juli 2019, 19:15
Bukalapak hingga Lazada tanggapi permintaan DJBC untuk integrasikan data.
Stanisic Vladimir/123rf
Bukalapak hingga Lazada tanggapi permintaan DJBC untuk integrasikan data.

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meminta e-commerce di Indonesia untuk mengintegrasikan datanya. Bukalapak hingga Lazada pun merespons permintaan pemerintah tersebut.

Associate Vice President of Public Policy and Government Relations Bukalapak Bima Laga mengatakan, perusahaannya tidak memfasilitasi pembelian barang langsung dari luar negeri. Justru Bukalapak menyediakan layanan ekspor ke Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Hong Kong, dan Taiwan melalui BukaGlobal.

Meski begitu, ia menegaskan bahwa perusahaannya bakal mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan daya saing produk lokal. “Kami percaya kolaborasi antara e-commerce, pemerintah dan para penggerak industri akan memajukan industri usaha kecil,” katanya kepada Katadata.co.id, Selasa (23/7).

(Baca: Dipanggil Luhut, CEO Tokopedia Jelaskan Banjir Impor di E-commerce)

Hal senada disampaikan oleh Vice President of Government Affairs Lazada Indonesia Budi Primawan. “Kami berkomitmen untuk menjadi bagian dari kemajuan Indonesia. Tentang hal ini (integrasi data) kami akan berkoordinasi dengan instansi, stakeholder dan pelaku usaha terkait,” kata dia.

VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak mengatakan, perusahaannya hanya memfasilitasi transaksi di dalam negeri. “Karena model bisnis Tokopedia adalah marketplace domestik, yang tidak memungkinkan adanya impor di dalam platform, maka kami tidak memiliki data impor yang dimaksud,” kata dia.

Dia menegaskan, produk yang diperdagangkan di platform-nya sudah berada di Indonesia. Itu artinya, barang yang dijual di Tokopedia sudah melalui proses bea cukai dari distributor.

(Baca: Transaksi Lintas Negara E-Commerce Meningkat, Pemerintah Godok Aturan)

Menanggapi kondisi tersebut, Ketua Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) Ignatius Untung mengatakan, asosiasinya akan berdiskusi dengan DJBC terkait impor besok (24/7). “Secara teknis, memungkinkan dilakukan integrasi data. Hanya, pelaku usahanya mau atau tidak?” kata dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...