KSSK NIlai Kondisi Perekonomian Triwulan II-2019 Terjaga dengan Baik

Agatha Olivia Victoria
30 Juli 2019, 16:36
Sri Mulyani, KSSK, BI, OJK, IHSG, APBN 2019
Arief Kamaludin|Katadata
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dalam keputusan rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) beberapa waktu lalu menyimpulkan kondisi perekonomian dan sistem keuangan di Indonesia pada triwulan II-2019 terjaga dengan baik.

Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan kondisi perekonomian dan sistem keuangan di Indonesia pada triwulan II-2019 terjaga dengan baik. Kesimpulan tersebut merupakan hasil dari rapat yang telah diadakan pada Jumat lalu (26/7).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, stabilitas sistem keuangan domestik tetap baik. "Hal ini ditopang industri perbankan yang tetap sehat dan pasar keuangan domestik yang kondusif," kata dia dalam konferensi pers di Gedung Bank Indonesia (BI), Jakarta, Selasa (30/7).

Adapun kondisi tersebut dipengaruhi oleh tiga faktor utama. Pertama, menurunnya ketidakpastian pasar keuangan global yang dipicu respon sejumlah bank sentral di negara maju dan negara berkembang yang melonggarkan kebijakan moneter. Perkembangan ini mendorong aliran masuk modal asing ke negara berkembang termasuk Indonesia.

Kedua, faktor imbal hasil investasi portofolio di aset keuangan domestik yang lebih menarik. Ketiga, membaiknya persepsi terhadap prospek ekonomi Indonesia, seiring peningkatan sovereign rating Indonesia oleh Standard and Poor’s (S&P). Kondisi tersebut turut memperkuat rupiah serta meningkatkan kinerja pasar obligasi negara dan pasar saham.

Namun, KSSK juga mencatat beberapa potensi risiko dari eksternal dan domestik yang harus diwaspadai. Dari eksternal, salah satunya adalah berlanjutnya ketegangan hubungan dagang AS–Tiongkok yang berpotensi melebar ke negara-negara lain.

Faktor itu terus menekan volume perdagangan dunia serta memperlambat prospek pertumbuhan ekonomi global. "Ekonomi global yang melemah pada akhirnya makin menekan harga komoditas termasuk harga minyak," ujar Sri Mulyani.

Dari dalam negeri, KSSK melihat tantangan utama yang dihadapi adalah mempertahankan momentum pertumbuhan serta memperbaiki defisit transaksi berjalana (current account deficit/CAD) di tengah melemahnya perekonomian global.

Karena itu, KSSK terus memperkuat koordinasi kebijakan untuk mempertahankan stabilitas sistem keuangan. Koordinasi itu juga diharapkan dapat mendorong permintaan domestik, serta meningkatkan ekspor, pariwisata, dan aliran masuk modal asing, termasuk Penanaman Modal Asing (PMA).

(Baca: Ekonomi Tumbuh di Bawah Target, Asumsi Makro Semester I 2019 Meleset )

Realisasi APBN 2019

Dari sisi fiskal, hingga akhir Juni 2019, realisasi pendapatan negara tercatat sebesar Rp 898,76 triliun atau 41,51% terhadap target APBN 2019, tumbuh 7,84% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan realisasi periode yang sama tahun sebelumnya. Realisasi belanja negara mencapai Rp 1.034,51 triliun atau 42% dari pagu APBN 2019. Pertumbuhannya mencapai 9,59% dari periode yang sama pada tahun 2018.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...