Jalan Grab dan Gojek Setelah Masuk Istana

Desy Setyowati
31 Juli 2019, 06:00
Beda cara Gojek dan Grab mendekati pemerintah
ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA
Ilustrasi, sejumlah pengemudi ojek daring (online) menunggu penumpang di depan Stasiun Pondok Cina, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (11/6/2019). Beda cara Gojek dan Grab merebut hati pemerintah.

Pendiri sekaligus CEO Grab Anthony Tan mendampingi Bos SoftBank Masayoshi Son bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka, Senin kemarin (29/7). Sebelumnya, CEO Gojek Nadiem Makarim menemui Jusuf Kalla (JK) di Kantor Wakil Presiden pada pertengahan Juli lalu. Kedua perusahaan pengelola super app yang bersaing ketat di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara ini punya cara berbeda untuk merebut perhatian pemerintah.

Dalam pertemuannya dengan Presiden Jokowi, Grab menyampaikan rencana membangun kantor pusat alias headquarter kedua di Jakarta. Saat ini, markas utama decacorn itu berada di Singapura. “Kami memiliki komitmen jangka panjang dalam pembangunan negeri secara berkelanjutan. Kami sangat senang dapat memfasilitasi investasi SoftBank,” kata Anthony.

Selain itu, SoftBank berjanji mengembangkan ekosistem kendaraan listrik melalui Grab di TanahAir. Kedua perusahaan ini juga hendak mengembangkan solusi geo-mapping untuk mendorong adopsi teknologi di Indonesia.

(Baca: Temui Luhut, CEO Grab Siap Bawa Mobil Listrik ke Indonesia)

Sebenarnya, rencana pengembangan kendaraan listrik ini sudah dikaji Grab sejak awal 2019. Anthony menyambangi kantor Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan untuk membahas investasi tersebut pada Februari lalu.

Pertemuan itu berlangsung sekitar 45 menit. Saat itu, Luhut menyatakan bahwa Grab bakal menyediakan layanan mobil listrik dengan menggandeng Hyundai. Seperti diketahui, pabrikan Korea Selatan tersebut merupakan salah satu investor Grab.

Namun, usai pertemuan kemarin, Grab maupun SoftBank tidak menyampaikan secara rinci apakah pengembangan ekosistem kendaraan listrik ini bakal melibatkan Hyundai.

Di negara asalnya, Grab menyediakan 200 mobil listrik pada awal tahun ini. Decacorn Singapura itu menggandeng perusahaan utilitas Singapore Power (SP) Group untuk pengadaan kendaraan listrik secara bertahap.

(Baca: Setelah Bertemu Jokowi, Grab Bakal Bangun Kantor Pusat di Indonesia)

Dalam hal transportasi, decacorn itu juga sudah menghadirkan beragam layanan mulai dari kendaraan roda dua, roda empat, bajaj, hingga skuter listrik. Grab pun menyediakan fitur yang memungkinkan layanannya terintegrasi dengan transportasi umum di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Selain itu, kedekatan Luhut dan Grab sudah nampak saat startup itu merilis layanan GrabCar Airport di tujuh bandara di Sumatera. Hal ini dalam rangka mendukung pengembangan pariwisata di kawasan wisata prioritas yang disebut 10 Bali Baru.

Tujuh bandara di Sumatera yang menyediakan layanan GrabCar Airport adalah Kualanamu Medan, Silangit Tapanuli Utara, Sultan Badaruddin II Palembang, Radin Inten II Bandar Lampung, Minangkabau Padang, Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, dan Silampari Lubuklinggau.

Grab menyatakan dukungannya untuk mempromosikan empat kawasan wisata prioritas. Di antaranya Danau Toba, Sumatera Utara; Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB); Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur dan Candi Borobudur, Jawa Tengah. “Grab bertanya, apa kami boleh masuk? Ya ,boleh sekali," kata Luhut, awal pekan lalu (22/7).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...