Baru 7% Perusahaan Manufaktur di Indonesia yang Adopsi Teknologi AI

Cindy Mutia Annur
17 September 2019, 17:10
Robot berbasis AI, Sophia berbincang dengan Menteri Kominfo Rudiantara dan Kepala Bappenas Triawan Munaf.
YouTube Youth Dialogue 2019 CSIS
Robot Sophia saat berbincang-bincang dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf.

Riset Centre for International and Strategic Studies (CSIS) pada 2019 menyebutkan, hanya 7% perusahaan manufaktur di Indonesia yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Inteligence/AI). Ada tiga faktor penyebab minimnya adopsi teknologi di Tanah Air.

Pertama, kemampuan perusahaan dalam melihat potensi bisnis dari adopsi AI atau teknologi lainnya masih rendah. “Mereka (perusahaan) belum tentu semuanya bisa melihat hal-hal yang dijanjikan dari teknologi ini,” kata Kepala Departemen Ekonomi CSIS Jakarta Yose Rizal Damuri alam acara Young Dialogue di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (17/9).

Kedua, butuh modal yang cukup besar untuk menerapkan AI dan teknologi canggih lainnya. Hal ini menjadi pertimbangan utama bagi perusahaan dalam menerapkan teknologi tersebut.

"Modalnya harus keluar, tetapi keuntungannya juga harus potensial. Jadi, terkadang mereka (perusahaan) akan mempertimbangkan pakai teknologi itu (AI) atau alat yang lama saja (cara konvensional)," katanya.

(Baca: Batal Bertemu Jokowi, Robot Sophia Melucu di Depan Menteri Kominfo)

Ketiga, keterampilan (skill) dan bakat (talent). "Ketika operator dan developer tidak ada atau kurang, itu jadi hambatan (dalam mengembangkan teknologi AI)," kata dia.

Di satu sisi, sepengetahuannya proses merekrut pekerja asing juga cukup sulit. Karena itu, menurutnya pemerintah perlu mempersiapkan talenta muda Indonesia supaya sesuai dengan kebutuhan industri ke depan.

"Tapi kalau memang perlu, sebenarnya tidak apa-apa meminjam dahulu (pekerja) dari luar negeri," katanya. Namun, langkah itu dalam rangka untuk melatih dan meningkatkan kualitas pekerja nasional supaya mengikuti perkembangan teknologi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...