Transaksi Naik 3 Kali Lipat, GrabFood Luncurkan Fitur Menu Eksklusif
Grab mencatat transaksi (gross merchandise value/GMV) GrabFood di Indonesia naik tiga kali lipat sepanjang Januari-Juni 2019. Untuk meningkatkan GMV, decacorn asal Singapura ini meluncurkan fitur baru yakni GrabSignature.
Melalui layanan anyar itu, konsumen bisa memesan menu eksklusif dari beberapa mitra penjual di platform Grab. Saat ini, ada 64 merchant di 11 kota yang diajak bekerja sama menyediakan 100 menu khusus di GrabFood.
"Tujuannya untuk menarik lebih banyak pelanggan dengan cara-cara kreatif. Kami yakin (GrabFood Signature) ini dapat mendorong peningkatan penjualan mereka (merchant) yang signifikan," kata Head of GrabFood Demi Yu saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (30/10).
Ia mengatakan, layanan ini akan diperluas secara bertahap. Adapun 11 kota yang sudah menyediakan fitur anyar itu adalah Bali, Bandung, Cirebon, Jakarta, Makassar, Malang, Mataram, Medan, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta.
(Baca: Punya GrabKitchen, Grab Tanggapi Rencana Gojek Rambah Cloud Kitchen)
Demi pun menyebutkan, GMV GrabFood secara keseluruhan memang tumbuh tiga kali lipat. Namun di beberapa kota seperti Medan, Surabaya dan Bandung pertumbuhannya mencapai empat kali. Ia berharap layanan baru ini meningkatkan GMV.
Head of Marketing GrabFood and New Businesses Grab Indonesia Ichmeralda Rachman menambahkan, fitur ini memiliki potensi yang besar untuk menumbuhkan kinerja layanan pesan-antar makanan perusahaan. Apalagi, ia mengklaim bahwa perusahaan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (artificial inteligence/AI) untuk menguji tren makanan yang tengah diminati konsumen.
"Kami masih dalam tahap diskusi untuk mengembangkan para merchant di kota-kota baru. Tentunya, kami bakal menggaet lebih banyak merchant untuk menciptakan inovasi-inovasi kuliner baru sesuai tren dan minat konsumen," kata Ichmeralda.
Beberapa mitra yang diajak kerja sama untuk menyajikan menu eksklusif adalah Burger King, Kopi Kenangan, dan KopiSoe. Sedangkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang diajak kolaborasi yakni Pesenkopi, Se’i Sapi Lamalera, Bebek Kepahiang Babase, Zeribowl, dan Big Bananas.
(Baca: Grab Ungkap Siasat Hadapi Gojek di Asia Tenggara)
Riset perusahaan global, Kantar pada 2019 mencatat bahwa 58% konsumen di Indonesia mengatakan GrabFood adalah platform pesan-antar makanan yang paling sering digunakan. Riset dilakukan pada Juli hingga September 2019, kepada 4.189 responden di Jabodetabek, Surabaya, Bandung, Medan, Makassar, Yogyakarta, Denpasar, Semarang, Palembang, dan Manado.
Sebelumnya, Regional Head of GrabFood Kell Jay Lim mengatakan bahwa GMV bisnis pesan-antar makanan di perusahaannya tumbuh 900% secara tahunan (year on year/yoy) per Juni 2019. Sedangkan volume pengiriman tumbuh tujuh kali.
Secara keseluruhan, GrabFood menyumbang sekitar 20% terhadap total GMV Grab saat ini. Kontribusi ini naik signifikan dibanding periode sama tahun lalu, yang hanya di bawah 5%. “Ruang untuk (GrabFood) tumbuh masih luar biasa,” kata Lim dikutip dari CNBC Internasional, beberapa waktu lalu (16/9).
Apalagi, menurutnya layanan pesan-antar makanan di Asia Tenggara relative baru dibanding Tiongkok dan Amerika Serikat (AS). Mitra GrabFood tersebar di 200 kota di Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Vietnam. Jumlah itu meningkat dibanding awal 2018, yang hanya dua kota di Indonesia.
(Baca: Potensinya Besar, Gojek dan Grab Akan Bersaing di Bisnis Cloud Kitchen)