Ada Optimisme Negosiasi Dagang AS-Tiongkok, Harga Minyak Menguat Tipis

Image title
26 November 2019, 08:06
Ada Optimisme Negosiasi Dagang AS-Tiongkok, Harga Minyak Menguat Tipis hari ini
Pertamina
Ilustrasi kilang

Harga minyak menguat tipis pada awal perdagangan hari ini (26/11). Salah satu faktor pendorongnya, ada optimisme terkait negosiasi dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.

Berdasarkan data Reuters, harga minyak jenis Brent menguat US$ 21 sen dibanding penutupan kemarin, menjadi US$ 63,60 per barel pada pembukaan hari ini. Sedangkan minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) harganya turun US$ 9 sen menjadi US$ 57,91 per barel.

Analis pasar senior di OANDA Craig Erlam mengatakan, harga minyak cenderung menguat sejak penutupan kemarin didorong negosiasi dagang AS dan Tiongkok. “Meskipun sensitivitas (pasar) normal terhadap berita perdagangan," kata dia dikutip dari Reuters, hari ini (26/11).

Harian Tiongkok Global Times melaporkan, para ahli yang dekat dengan pemerintah Beijing mengatakan bahwa Tiongkok dan AS telah mencapai konsensus yang luas pada fase pertama kesepakatan perdagangan. Namun, ada beberapa perbedaan terkait penghapusan tarif bea masuk.

(Baca: Pembahasan Lambat, Negosiasi Dagang AS-Tiongkok Fase II Diragukan)

Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping menyatakan keinginan untuk menandatangani kesepakatan perdagangan awal dan meredakan perang tarif 16 bulan yang membebani pertumbuhan global. Hal itu mereka sampaikan akhir pekan lalu (22/11).

Meski demikian, ada kekhawatiran bahwa berbagai peristiwa di Hong Kong dapat menghambat kemajuan negosiasi dagang. Penasihat keamanan nasional AS Robert O'Brien mengatakan, Washington tidak akan menutup mata terhadap apa yang terjadi di Hong Kong pada Sabtu (23/11) lalu.

Kalangan pejabat AS, Tiongkok, anggota parlemen juga tak yakin kesepakatan dagang fase kedua bakal dilakukan. Sebab, untuk menyelesaikan negosiasi perdagangan fase pertama saja alot.  

(Baca: Ditopang Harapan Negosiasi Dagang, Harga Minyak Menanjak di Awal Pekan)

Hal lain yang memengaruhi harga minyak yakni Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) menjadwalkan pertemuan pada 5 Desember di kantor pusatnya di Wina. Pertemuan ini dihadiri produsen minyak lainnya dalam kelompok OPEC +, yang dipimpin Rusia.

Pasar memperkirakan, kelompok itu akan memperpanjang pengurangan pasokan hingga pertengahan 2020. Sumber dari OPEC mengatakan, sekelompok pejabat yang disebut Komite Teknis Bersama akan bertemu pada 4 Desember, sehari lebih lambat dari yang dijadwalkan.

(Baca: Harga Minyak Akhirnya Turun dari Level Tertinggi dalam 2 Bulan)

Reporter: Verda Nano Setiawan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...