Dirut Garuda Dipecat, Kementerian BUMN Banjir Karangan Bunga Dukungan
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) banjir karangan bunga, setelah Menteri Erick Thohir memecat Ari Askhara dari posisi Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk. Yang menarik, karangan bunga itu dari himpunan karyawan Garuda yang mengapresiasi langkah Erick.
Bahkan, karangan bunga itu disertai pernyataan yang unik. Contohnya dari Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (Ikagi). “Terima kasih Pak (Menteri BUMN) Erick Thohir, Garuda Indonesia tidak butuh direktur kaleng-kaleng," tulis Ikagi yang tertera dalam karangan bunga tersebut.
Ikagi bahkan mengirim tiga karangan bunga. Pada papan berbalut bunga itu, Ikagi mengucapkan terima kasih atas perhatian Erick. Mereka pun menyebut Ari Askhara zalim dalam memimpin Garuda, karena tidak menyejahterakan karyawan.
Lalu, Yayasan Awak Kabin Indonesia pun memberi ucapan terima kasih kepada Erick, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, serta Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Mereka menyebut para pejabat tersebut menyelamatkan Garuda Indonesia dari pemimpin yang tidak punya integritas.
(Baca: Selundupkan Harley Ilegal, Kemenhub Layangkan Denda ke Garuda Hari Ini)
Keluarga Karyawan Garuda Indonesia juga menyampaikan dukungannya kepada Erick atas langkah memecat Ari Askhara. Ari diduga menyelundupkan Harley Davidson menggunakan pesawat yang baru dibeli Garuda. "Bravo BUMN, kami mendukungmu," demikian tertulis di karangan bunga tersebut.
Tak mau ketinggalan, Asosiasi Awak Kabin Indonesia juga mengucapkan terima kasih kepada Erick. Mereka menuliskan bahwa gaji Dirut Garuda Indonesia seharusnya cukup untuk membeli Harley Davidson, tanpa harus melakukan penyelundupan.
Hingga siang hari ini, setidaknya ada tujuh karangan bunga yang berasal dari empat himpunan berbeda. Karangan bunga tersebut datang sekitar pukul 10.30 WIB dan ditempatkan di depan pintu masuk Kementerian BUMN.
(Baca: Komisaris Utama Akan Tunjuk Pengganti Sementara Dirut Garuda Hari Ini)
Erick Thohir memecat Ari Askhara atau I Gustu Ngurah Ashkara dari jabatan Dirut Garuda kemarin. "Saya tentu akan memberhentikan Dirut Garuda. Tapi pasti ada prosedur lagi. Tidak hanya sampai di situ saja termasuk mengusut oknum lain yang terkait," ujar Erick saat konferensi pers di Kementerian Keuangan, kemarin sore (5/12).
Ia menjelaskan telah menerima informasi dari komite audit dan komisaris terkait pelanggaran prosedur yang dilakukan saat pengiriman pesawat baru A330-900 Neo. Harley Davidson yang dibawa melalui pesawat tersebut diduga merupakan milik Ari.
"Ini motor 70-an, pembelian April 2019. Uangnya ditransfer ke Finance Manager di Amsterdam," kata Erick.
Dia kecewa dengan tindakan yang dilakukan orang nomor satu di maskapai BUMN tersebut. Apalagi, hal ini dilakukan di tengah upaya BUMN itu memperbaiki citra perusahaan. "Ini faktor pidana, bukan hanya perdata," ujarnya.
(Baca: Menhub Sebut Direktur Keuangan Fuad Rizal Jadi Plt Dirut Garuda )