Jokowi Tegaskan Kartu Prakerja Bukan untuk Gaji Pengangguran
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa program Kartu Prakerja bukan untuk menggaji para pengangguran. Ia menyampaikan kembali hal itu, karena masih banyak masyarakat yang beranggapan demikian.
“Ini penting saya sampaikan, karena seolah-olah pemerintah akan menggaji (pengangguran). Tidak. Itu keliru,” kata Jokowi saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (10/12).
Jokowi mengatakan, Kartu Prakerja bertujuan memberikan dana pelatihan atau vokasi. Hal ini untuk mempersiapkan angkatan kerja supaya bisa terserap oleh industri.
(Baca: Penerima Kartu Prakerja Dapat Fasilitas Kursus Hingga Rp 7 Juta)
Selain itu, Jokowi ingin Kartu Prakerja dapat membentuk lebih banyak wiraswasta di Indonesia. “Kemudian meningkatkan keterampilan para pekerja dan korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) untuk reskilling dan upskilling, agar semakin produktif dan meningkatkan daya saing,” kata dia.
Atas dasar itu, Jokowi menyatakan bahwa pemerintah akan memberikan Kartu Prakerja kepada para pencari kerja berusia 18 tahun ke atas. Kartu Prakerja juga akan menyasar mereka yang tidak sedang menempuh pendidikan formal atau para pekerja aktif.
“Juga korban PHK yang membutuhkan peningkatan kompetensi,” kata Jokowi. (Baca: Jokowi Minta Peserta Kartu Prakerja Ikut Kursus Barista hingga Coding)
Selain membahas Kartu Prakerja, Jokowi memaparkan terkait program Kartu Sembako yang ia janjikan saat kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Lewat program tersebut pemerintah akan menyalurkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kepada 96,8 juta jiwa penerima bantuan.
Pemerintah juga akan menyalurkan Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 10 juta keluarga lewat Kartu Sembako Murah. Hal serupa juga bakal dilakukan untuk Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) untuk 15,6 juta keluarga.
Menurut Jokowi, para keluarga yang mendapat Kartu Sembako Murah nantinya bisa memilih beragam bahan sembako. “Karena jumlah bantuan yang diterima meningkat dari Rp 1,32 juta menjadi Rp 1,8 juta per keluarga per tahun,” kata dia.
(Baca: Pakai Kartu Pra Kerja, Pengangguran Dapat Insentif Rp 500 Ribu Sebulan)
Pada tahun depan, Jokowi juga berencana menerbitkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut KIP Kuliah akan diberikan bagi mahasiswa berprestasi yang berasal dari keluarga tidak mampu.
Pemerintah bakal mengalokasikan KIP Kuliah untuk sekitar 818 ribu mahasiswa penerima. “Saya minta program-program tadi segera bisa dilaksanakan secepatnya dan penyaluran kartu betul tepat sasaran,” ujar dia.
(Baca: Anggaran Kartu Prakerja Rp 10 Triliun untuk 'Gaji' 2 Juta Pengangguran)