Dibuka Menguat, Rupiah Bergerak Melemah Dekati Level 14 Ribu per Dolar

Agatha Olivia Victoria
20 Desember 2019, 09:27
Nilai tukar rupiah dibuka menguat satu poin ke level Rp 13.984 per dolar AS. Namun, bergerak melemah kembali mendekati level Rp 14 ribu per dolar AS.
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Nilai tukar rupiah dibuka menguat satu poin ke level Rp 13.984 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah dibuka menguat satu poin ke level Rp 13.984 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Senin (20/12). Namun, rupiah kemudian bergerak melemah seiring dolar AS yang mulai menguat. 

"Rupiah dibuka menguat terbantu isu pemakzulan Presiden Trump yang membuat indeks dolar AS melemah," kata Analis Samuel Sekuritas Lana Sulistyaningsih saat dihubungi Katadata.co.id, Jumat (20/12).

Adapun saat berita ini ditulis, indeks dolar AS justru menguat. Mengutip Bloomberg, indeks dolar AS  hingga pukul 09.20 WIB naik 0,06% ke level 97.43. Sementara itu, nilai tukar rupiah  melemah 0,06% ke posisi Rp 13.994 per Dolar AS.

Sejumlah mata uang Asia juga bergerak melemah, seperti dolar Singapura  sebesar 0,02%, dolar Hong Kong 0,07%, dolar Taiwan satu poin, dan rupee India 0,1%. Adapun beberapa lainnya bergerak menguat, seperti Yen Jepang yang naik 0,05%, won Korea Selatan 0,11%, peso Filipina 0,11%, yuan Tiongkok 0,03%, ringgit Mlaaysia satu poin, dan baht Thailand 0,02%.

(Baca: IHSG Hari Ini Diprediksi Melemah, Saham Agri dan Bank Direkomendasikan)

Di sisi lain, mayoritas mata uang negara maju lunglai terhadap dolar AS. Euro turun 0,05%, dolar Kanada 0,07%, dan franc Swiss 0,02%. Meski begitu, poundsterling Inggris tetap perkasa dengan penguatan 0,08% terhadap dolar AS, begitu juga dengan dolar Australia yang naik 0,19%.

Kendati demikian, Lana masih menilai rupiah masih berpotensi menguat hari ini. "Kemungkin menguat ke kisaran Rp 13.960 - 13.980 per dolar AS," tutupnya.

(Baca: Ditopang Konsumsi, Bank Mandiri Prediksi Ekonomi 2019 Tumbuh 5,14%)

Mengutip akun twitter resmi Kementerian Koordinator Perkonomian, rupiah masih berada dalam posisi apresiasi sebesar 2,86% jika dibandingkan dengan penutupan akhir tahun lalu. Penguatan ini dengan tingkat volatilitas yang relatif lebih rendah dibandingkan Thailand, Malaysia, Filipina, dan Tiongkok.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menilai, pengaruh pemakzulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump oleh Dewan Perwakilan Rakyat terhadap pasar keuangan Indonesia minim, tercermin dari nilai tukar rupiah yang masih menguat.

"Pengaruhnya ke Indonesia minimal, seperti di nilai tukar rupiah tak melihat pengaruh signifikan," kata Perry dalam Konferensi Pers di kantornya, Jakarta, Kamis (19/12).

Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...