Bus otonom, Angkutan Umum Impian Jokowi untuk Ibu Kota Baru

Pingit Aria
16 Januari 2020, 18:47
Navya, perusahaan asal Prancis, memproduksi bus tanpa awak (driverless bus/autonomous shuttle) yang sudah digunakan di beberapa negara, antara lain Jepang dan Singapura.
NAVYA/Michael Gounon
Navya, perusahaan asal Prancis, memproduksi bus tanpa awak (driverless bus/autonomous shuttle) yang sudah digunakan di beberapa negara, antara lain Jepang dan Singapura.

Presiden Jokowi mengatakan, transportasi massal di ibu kota baru akan menggunakan teknologi otonom (autonomous), alias dikemudikan tanpa awak. Pemerintah menargetkan operasional kendaraan otonom di Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara pada 2024.

“Kami mau bangun di sana transportasi umumnya, massalnya, adalah autonomous,” kata Jokowi di Rafles Hotel, Jakarta, Rabu (15/1).

Untuk tahap awal, kendaraan tanpa awak yang akan dioperasikan yakni berjenis bus. Sebab, berbeda dengan kereta, tidak ada infrastuktur khusus yang harus dibangun untuk operasional bus. Kendaraan itu akan beroperasi di jalan tol yang menghubungkan Balikpapan dan ibu kota baru.

Atas dasar itu, ia menilai biaya untuk penerapan kendaraan otonom ini tidak akan terlalu mahal. "Ini tidak semahal kalau kita harus membangun LRT dan MRT," kata kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

(Baca: Jokowi Rencanakan Transportasi Massal Tanpa Awak di Ibu Kota Baru)

Untuk bisa mewujudkan rencana tersebut, pemerintah bakal menggandeng investor internasional yang sudah menguasai soal kendaraan tanpa awak. Setelah mendapatkan investor, pemerintah akan membuat peta jalan untuk penerapannya.

Bus otonom sebenarnya bukan hal baru. Beberapa negara seperti Jerman, Inggris, hingga Singapura telah mengoperasikan bus tanpa awak, meski baru secara terbatas di kota-kota tertentu.

Jerman pertama kali mengoperasikan bus otonom di Bad Birnbach, Bavaria, pada 2017. Sejak Agustus 2019, bus tanpa awak dengan kapasitas 6 kursi mulai beroperasi di Berlin dan distrik Hafencity, Hamburg. Layanan ini digratiskan selama masa uji coba hingga akhir 2019.

Sedangkan Inggris akan mulai mengoperasikan bus otonom berukuran besar pada akhir 2020. Saat ini, bus-bus tersebut tengah diuji coba di Glasgow, Skotlandia.

(Baca: Jokowi Taksir Bangun Ibu Kota Baru Habiskan APBN Rp 100 Triliun)

Lebih dekat dengan Indonesia, Singapura juta mulai mengujicobakan bus otonom pada Agustus-November 2019 lalu. Pemerintah Singapura menargetkan bus-bus ini dapat beroperasi penuh pada 2022 mendatang.

Dilansir AFP, Rabu (21/8/2019), ada empat bus berukuran sedang tanpa sopir yang diuji coba di Pulau Sentosa. Masyarakat diharapkan mencoba transportasi massal ini cukup dengan melakukan pemesanan melalui aplikasi. Kemudian, mereka akan dijemput dan diantarkan ke tempat tujuan yang dipilih seperti klub golf, pantai dan benteng bersejarah.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...