Aprindo Desak BPJS Kesehatan Gelar Tes Cepat Gratis Jelang New Normal
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia atau Aprindo meminta BPJS Kesehatan memfasilitasi rapid test Covid-19. Pasalnya, seluruh karyawan retail perlu tes cepat sebelum pusat perbelanjaan dibuka kembali saat fase new normal.
Ketua Umum Aprindo Roy Mandey mengatakan BPJS Kesehatan dapat merealisasikan usulan tersebut karena semua karyawan dan pengusaha telah membayarkan kewajibannya terhadap jaminan kesehatan. Sedangkan pengusaha saat ini tak mampu melakukan rapid test secara mandiri bagi karyawan karena bisnisnya terpukul pandemi corona.
"Kami berharap pada BPJS Kesehatan, tapi mungkin perlu dibuat payung hukum lintas kementerian supaya bisa membiayai rapid test," kata Roy dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa (2/6).
Di sisi lain, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menargetkan kemampuan rapid test bisa mencapai 10.000 per hari. Hasilnya, dapat digunakan sebagai acuan pemerintah untuk memetakan penyebaran virus dan menentukan kebijakan-kebijakan selanjutnya. Selain itu, tes cepat diperlukan untuk menjamin keamanan bagi seluruh masyarakat ketika aktivitas bisnis dimulai kembali.
(Baca: Biaya Bertambah saat New Normal, Peretail Jamin Harga Barang Tak Naik)
Jika BPJS Kesehatan tidak bisa menfasilitasi tes cepat, lanjut Roy, pihaknya berharap pembukaan pusat perbelanjaan tetap dilaksanakan dalam waktu dekat. Hal itu untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia.
Nantinya, seluruh keselamatan pekerja akan dipantau ketat oleh asosiasi dengan penerapan protokol kesehatan sesuai rekomendasi Kementerian Kesehatan dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Kami selaku asosiasi berperan penting terhadap anggota untuk menjalankan protap pencegahan penularan virus corona agar karyawan tetap sehat, tetap produktif, dan tetap beraktivitas," kata dia.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan juga menyebut pihaknya bakal memperketat protokol kesehatan ketika fase new normal . Kendati demikian, dia pesimistis dapat melakukan rapid test terhadap seluruh karyawan pusat perbelanjaan.
"Kalau tiap hari harus dites atau per tiga hari harus dites itu tidak mugkin. Sekarang saja pengetesan sudah begitu lama, kalau 160 ribu karyawan pusat perbelanjaan kapan akan selesainya," kata dia.
(Baca: Jelang New Normal, 80 Mal di Jakarta Ajukan Surat Izin Beroperasi)