Pemerintah Buat Hujan Buatan untuk Antisipasi Karhutla

Dimas Jarot Bayu
23 Juni 2020, 13:55
kebakaran hutan dan lahan, sumatera, pandemi corona, BMKG, hujan buatan, kementerian lingkungan hidup
ANTARA FOTO/M N Kanwa/aww.
Ilustrasi. Pemerintah berencana rutin membuat hujan buatan untuk mencegah Karhutla yang biasanya memuncak dalam dua bulan ke depan.

Pemerintah membuat hujan buatan untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan, hujan buatan ini dilaksanakan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dengan analisis dari Badan Meteorologi dan Geofisika.

Rencananya, pesawat TNI AU akan dipinjam untuk modifikasi cuaca dengan hujan buatan. Ini lantaran pemerintah belum memiliki pesawat sendiri untuk bisa menciptakan hujan buatan.

"Apa yang bisa kita lakukan dengan kondisi yang seperti ini? Kita bisa melakukan rekayasa hujan," kata Siti di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (23/6).

Hujan buatan saat ini sudah dilakukan di beberapa lokasi di Sumatera pada 13-31 Mei lalu. Rekayasa hujan dilakukan agar tak ada masalah karhutla saat masyarakat merayakan Lebaran.

(Baca: Asap Kabakaran Hutan Berbahaya bagi Penderita Asma Terinfeksi Corona)

Pemerintah rencananya akan rutin membuat hujan buatan hingga Agustus 2020. Ini mengingat puncak karhutla biasa terjadi pada dua bulan mendatang.

Adapun Siti menyebut hujan buatan juga akan dilakukan di wilayah Kalimantan. "Kalimantan itu kalau menurut BMKG akan kencang panas hotspot-nya, nanti masuk musim kemarau kira-kira di bulan Juli, masuk ke Agustus. Beratnya di Agustus akhir masuk ke September," kata Siti.

Selain merekayasa hujan, Siti akan memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah dan menjaga kesatuan penguasaan kawasan hutan. Aparat penegak hukum juga diarahkan untuk meningkatkan pengawasan karhutla.

"Jadi banyak yang secara sistematis sudah dipersiapkan oleh pemerintah," kata Siti.

(Baca: Meski Hadapi Corona, Jokowi Ingatkan Jajarannya Cegah Kebakaran Hutan )

Presiden Joko Widodo sebelumnya mengingatkan jajarannya untuk tetap mengantisipasi karhutla, meski Indonesia tengah menghadapi pandemi virus corona Covid-19. Pasalnya, Jokowi menyebut sebagian daerah sudah mulai memasuki musim kemarau sejak April 2020.

Merujuk data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, 17% wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau pada April 2020. Sebanyak 38% wilayah Indonesia memasuki musim kemarau pada bulan lalu. Sementara ada 27% wilayah Indonesia yang memasuki musim kemarau pada Juni 2020.

“Kemarau di sebagian besar daerah zona ini akan terjadi di Bulan Agustus. Kita masih memiliki persiapan satu bulan untuk mengingatkan ini,” kata Jokowi.

Reporter: Dimas Jarot Bayu
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...