Jokowi Ajak Konglomerasi Properti Bangun Hotel di Mandalika
(Baca: Bangun Sirkuit MotoGP di Mandalika, Kontraktor Prancis Danai Rp 14 T)
Namun dia mengaku masih ada sejumlah kendala untuk mengembangkan Lombok antara lain terkait pengadaan fasilitas dan atraksi yang mampu menarik wisatawan. Hal lain yang menurut dia perlu dipikirkan, yaitu mengenai branding pariwisata di NTB yang sebelumnya disebut sebagai wisata syariah dan wisata halal.
"Pilihan terhadap restoran halal, hotel halal atau moslem friendly itu pasti ada, tapi tidak di- branding seperti itu jangan sampai kita membatasi potensi yang ada," ungkap Hariyadi.
Sedangkan pemilik MNC Group Hary Tanosoedibjo menyatakan bahwa Indonesia masih kekurangan turis asing. Pembangunan kawasan Mandalika, ditargetkan dapat meningkatkan tingkat kedatangan turis.
(Baca: Pemerintah Siap Tambah Insentif Pajak di Kawasan Ekonomi Khusus)
"Kalau kami bisa ikut berpartisipasi membangun kawasan wisata tentunya itu bagus, karena kami dapat mendatangkan devisa bagi negara, " kata dia.
Namun, unttuk investasi hotel serta detail investasi lainnya, masih perlu dibicaralan dengan Indonesia Tourism Development Cooperation (ITDC), selaku BUMN yang khusus mengembangkan kawasan wisata di Bali dan di Mandalik.
MNC, Harry mengatakan, sudah berinvestasi pariwisata di kawasan wisata di Bali. "Kami di sudah ada Bali, The Westin itu di bawah MNC group di Nusa Dua, lagi dibangun kawasan Tabanan, Tanah Lot itu Trump Development, kerja sama dengan Trump Organization ada hotel, golf, vila, kami kembangkan di Lido (Jawa Barat)," ujar Hary.