Bangun 100 Ribu Rumah hingga Mall, Ini Sederet Rencana Bisnis Lippo

Image title
20 Juni 2019, 19:00
Bisnis Grup Lippo, Lippo Karawaci bangun 100 Ribu Rumah
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Foto aerial pembangunan gedung-gedung apartemen di kawasan Meikarta, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (16/10/2018).

Termasuk ekspektasi penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) 7 Days Repo Rate. "Semua tertata dengan baik, membuat ini menjadi momentum yang positif," kata John.

Pembangunan Mall Terbesar

Sementara di lini bisnis pusat perbelanjaan, Lippo Karawaci berencana membangun pusat perbelanjaan bernama Orange County yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat atau tepat berada di sebelah Meikarta. Proyek tersebut akan dibangun pada tahun depan."Pusat perbelanjaan ini akan menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia," katanya.

John menilai, di kawasan tersebut seperti Bekasi dan Karawang, dengan populasi dan kepadatan saat ini, keberadaan pusat perbelanjaan di wilayah tersebut masih tergolong sedikit. Lippo memiliki pusat perbelanjaan Lippo Cikarang, namun John menilai umurnya sudah tua yaitu sekitar 20 tahun.

Meski saat ini banyak pusat perbelanjaan yang tengah lesu karena peralihan budaya belanja melalui online, namun John tetap optimis dalam membangun pusat perbelanjaan baru. Meski di satu sisi, pangsa belanja online naik pesat, namun ternyata trafic kedatangan pengunjung ke pusat perbelanjaan malah naik 20% setiap tahunnya.

"Mal kami terus tumbuh karena kami mall lifestyle. Konsep mal kami bukan trade center," kata John.

(Baca: Demi Meikarta Fase 1 Selesai Tahun Ini, Lippo CIkarang Akan Jual Saham)

Terakhir, lini bisnis yang menjadi pilar dari Lippo Karawaci yaitu bisnis layanan kesehatan melalui kepemilikan 51,05% di saham PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), perusahaan berencana menambah sejumlah rumah sakit.

Pada awal tahun, perusahaan telah menambah dua jaringan rumah sakit baru yaitu di Kelapa Dua, Depok dan di Tegal Rejo, Magelang. 

Sementara sepanjang tahun ini, Siloam berencana untuk menambah lima rumah sakit baru di Ambon (Maluku), Banjarmasin (Kalimantan Selatan), Batu Lippo Mall (Malang, Jawa Timur), Pasar Baru (Jakarta Pusat), dan Tulungagung (Jawa Timur). Untuk ekspansinya itu, Siloam menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 200 miliar untuk rencana penambahan jaringan tersebut.

Saat ini, total jaringan rumah sakit yang dioperasikan oleh Siloam berjumlah 36 rumah sakit di seluruh Indonesia. Sedangkan tahun lalu Siloam menambah empat rumah sakit baru yaitu di Silampari (Lubuk Linggau, Sumatera Selatan), Palangka Raya (Kalimantan Tengah), Jember (Jawa Timur), dan Semarang (Jawa Tengah).

John menilai, Siloam menjadi anak usaha mereka yang paling sehat. Hal itu terlihat dalam laporan keuangan perusahaan tahun lalu dengan pendapatan senilai Rp 5,9 triliun, tumbuh 12,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Sayangnya, laba bersih perusahaan itu tahun lalu hanya Rp 16,18 miliar, turun 82,7% dibandingkan tahun sebelumnya yang senilai Rp 82,7%. Hal itu disebabkan oleh  ketatnya persaingan seiring banyaknya rumah sakit yang baru dioperasikan dua tahun terkahir.

Pembangunan rumah sakit yang dilakukan secara bertahap selama beberapa tahun ke belakang sesuai strategi perusahaan. Dengan begitu, rumah sakit yang sudah beroperasi tahun lalu, diharapkan dapat berkontribusi positif bagi perusahaan di tahun ini. Siloam menargetkan pendapatan dan laba bersih tahun ini dapat tumbuh hingga dua digit.

John mengatakan, proyek-proyek baru bakal lebih banyak  dibangun tahun depan. "Kami fokus untuk menyelesaikan proyek-proyek Lippo Karawaci yang tengah dikerjakan saat ini," katanya.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...