Dibayangi Kebijakan Harga, Penjualan Produsen Beras Naik di Semester I

Image title
Oleh Ekarina
4 Agustus 2018, 09:29
beras
Katadata | Arief Kamaludin

Menurut Arif capaian ini cukup menggembirakan, karena perusahaan selain menjalankan fungsi komersil, juga menjalankan sejumlah penugasan pemerintah dalam rangka menjaga stabilitas harga melalui kegiatan operasi pasar maupun penyediaan beras untuk karyawan Pemerintah Provinsi (Pemprov).

"Ini prestasi, karena menunjukan Food Station cukup aktif dalam kegiatan perdagangan," ujar Arif.

(Baca : Antisipasi Kekeringan, Food Station Siap Pasok Beras dari Luar Jawa)

Food Station saat ini diketahui menjalankan dua kegiatan usaha, yakni perdagangan dan penyewaan properti. Pada lini usaha perdagangan, perusahaan menjual dan mendistrubusikan sejumah komoditas pangan seperti beras, minyak goreng, gula dan tepung.

Sementara pada usaha properti, perusahaan antara lain memiliki usaha jasa pergudangan serta jasa pertokoan. Food Station saat ini tercatat memiliki sebanyak 104 unit gudang dan 738 unit toko yang menempati area seluas 16 hektare di kawasan Pasar Induk Cipinang.

Prospek Bisnis

Bisnis beras kemasan, khususnya untuk  Buyung Poetra Sembada diprediksi analis tetap prospektif tahun ini.

Head Research Narada Kapital Indonesia Kiswoyo mengatakan saat ini Buyung Poetra menjadi salah satu produsen beras kemasan yang cukup mumpuni setelah pesaingnya, yakni PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA) tersangkut masalah hukum berkaitan dengan bisnis berasnya.

"Kami melihat Buyung Poetra menjadi saham sektor consumer yang menarik, karena pada tahun buku 2017 total aset perseroan hanya sekitar Rp 576 miliar, sementara penjualannya dua kali lipat dari total aset," ujar Kiswoyo dalam risetnya.

Hal ini, kata Kiswoyo, bisa berarti peseroan memiliki tingkat perputaran barang cukup tinggi atau dengan kata lain, produk beras Buyung Poetra cukup terkenal dan banyak dibeli masyarakat. Walaupun pengusaha beras memiliki tantangan berupa harga jual yang diatur pemerintah melalui HET.

(Baca juga : Impor Beras 865 Ribu Ton per Juni 2018, Buwas : Tak Ada Impor Tambahan)

Namun, perusahaan  sudah memiliki strategi untuk mengatasi hal itu yakni dengan mencari bahan baku yang harganya sesuai dengan kriteria HET premium dari seluruh wilayah penghasil beras di Indonesia. Untuk menjaga pasokan beras tetap stabil, rencana perseroan ke depan untuk mengembangkan bibit unggul dan memiliki sawah sendiri dinilai sebagai terobosan dan berpotensi membuat bisnis perushaaan menjadi lebih besar dan berkelanjutan.

"Tahun ini kami memperkirakan Buyung Poetra masih bisa tumbuh secara kompetitif dan mencapai target pendapatan 2018. Di tengah persamaan harga beras yang diatur dalam HET, kualitas yang tinggi menjadi kunci yang harus dijaga," ujarnya.

Dengan begitu dia memperkirakan, perseroan bisa menjadi pemasok beras premium kemasan utama di beberapa gerai retail seperti Indomaret, Giant, Lottemart, Hero, Hypermart dan Yomart.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...