Gudang Toko Online Laris, Jokowi Bantah Penurunan Daya Beli

Michael Reily
4 Oktober 2017, 11:42
Logistik e-commerce
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Pekerja memilah paket barang di gudang logistik TIKI di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Menurut dia, logistik adalah salah satu tantangan perusahaan digital karena ongkosnya masih mahal. Pembangunan infrastruktur diprediksinya bakal menurunkan biaya produksi, dibarengi dengan munculnya produsen dari luar Pulau Jawa.

Sehingga, dia juga mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah pengguna layanan digital untuk menjual produk supaya lebih tersebar luas. “Biayanya jadi murah kalau produsen di daerah semakin banyak,” tutur Kusumo.

Sementara Chief Marketing Officer Lazada Achmad Alkatiri Lazada mengungkapkan kalau perusahaannya punya ambisi untuk mempersempit kesenjangan antara kota besar dan kota kecil di Indonesia.

“Kami berusaha membangun infrastruktur logistik di daerah untuk mengakali kebutuhan dan ongkos kirim yang masih mahal secara operasional,” ujar Achmad.

Lazada berencana membangun gudang di Makassar, Balikpapan, dan Pekanbaru. Dengan pengurangan biaya operasional, Lazada bisa melakukan program gratis ongkos kirim kepada pembeli di daerah. “Program ini bisa menstimulasi orang untuk belanja secara digital,” katanya lagi.

Senior Director PT Savills Consultants Indonesia Lucy Rumantir menyatakan hubungan perkembangan e-commerce dengan permintaan properti sangat erat. "Implikasinya kebutuhan terhadap toko retail berkurang, tetapi ada pertambahan ke arah yang berbeda seperti gudang dan pusat distribusi. Selain itu, e-commerce juga butuh kantor untuk manajemen," kata Lucy, beberapa waktu lalu.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...