Pandemi Covid-19 Lumpuhkan Bisnis Taksi, Pendapatan Turun hingga 75%

Image title
5 Juni 2020, 07:14
bisnis taksi, pandemi corona, covid 19, dampak covid 19
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/pras.
Sejumlah pengemudi taksi menunggu penumpang di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (1/5/2020). Di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat pandemi COVID-19, para pengemudi taksi itu mengaku sulit mencari penumpang.

"Kami tetap menjaga kualitas pelayanan dengan tindakan preventif seperti prosedur pembersihan unit dan penyediaan masker,sanitizer, dan desinfektan untuk pengemudi, yang dilakukan untuk unit armada kami sehingga tetap dapat beroperasi," kata manajemen menambahkan.

Sementara, penyedia jasa taksi lainnya yaitu PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengaku menghentikan operasional sebagian taksinya. Perusahaan menutup sementara layanan Jabodetabek Airport Connection (JAC) dan Big Bird Shuttle di Jakarta dan Bandung.

Manajemen Blue Bird mengakui bahwa dengan penghentian operasional ini, pendapatan perusahaan pada periode Maret-April 2020 bisa turun hingga 25% karena kegiatan bisnis yang dihentikan tersebut berkontribusi sekitar 25% pada pendapatan 2019. Akibatnya, laba bersih perusahaan diperkirakan turun hingga di atas 75%.

Blue Bird pun juga merasakan dampak pada pemenuhan kewajiban keuangan jangka pendek akibat Covid-19, berupa pembayaran pokok utang. Nilai dari kewajiban yang ditanggung Blue Bird mencapai Rp 484,6 miliar.

(Baca: Anies Sebut Jam Operasional Kendaraan Umum di Jakarta Kembali Normal)

Meski begitu, manajemen Blue Bird menegaskan sudah mengadakan kesepakatan dengan para kreditur tersebut. "Untuk memperoleh relaksasi dalam pembayaran pokok utang," kata manajemen Blue Bird melalui keterbukaan informasi.

Adapun, strategi yang dijalankan oleh perusahaan dalam menghadapi pandemi ini seperti menciptakan peluang bisnis baru alias diversifikasi usaha. Selain itu, perusahaan juga melakukan efisiensi di berbagai lini operasional.

Salah satunya caranya, manajemen terpaksa melakukan pemotongan gaji hingga sekitar 50% pada seluruh karyawannya yang saat ini berjumlah 3.312 orang.

(Baca: Transaksi Anjlok, CEO Grab Sebut Pandemi Corona Krisis Terbesar)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...