Keindahan Wisata Mangrove Surabaya di Daerah Gunung Anyar dan Wonorejo

Image title
15 November 2021, 19:40
Wisata Mangrove Surabaya di daerah Gunung Anyar
bappeko.surabaya.go.id
Wisata Mangrove Gunung Anyar, Surabaya

Salah satu atraksi menarik di Ekowisata Mangrove Wonorejo adalah jembatan gantung yang megah. Menurut publikasi Pemerintah Kota Surabaya, jembatan gantung ini terbuat dari bambu betung.

Bambu tersebut memiliki diameter yang paling besar dan kuat di antara jenis bambu lainnya. Rata-rata kekuatan bambu ini bisa mencapai dua hingga tiga tahun. Kapasitas jembatan gantung diperkirakan bisa dinaiki maksimal 15 orang.

Mengutip publikasi Dinas Perpustakaan & Kearsipan Jawa Timur, kawasan mangrove di Pamurbaya, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya memiliki 140 spesies burung terbesar di pulau Jawa.

Dari 140 spesies tersebut, sekitar 84 spesies merupakan spesies menetap, 12 spesies dilindungi, dan 44 spesies migran.

Batik Mangrove

Masyarakat Kampung Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Surabaya, membuat kreasi batik mangrove dengan desain unik. Mengutip publikasi Dinas Perpustakaan & Kearsipan Jawa Timur, setidaknya ada 12 pembatik di Wonorejo yang mengabadikan motif mangrove pada batik.

Kampung Wonorejo, terutama di RW 07, telah dinobatkan sebagai Kampung Batik Mangrove. Para wisatawan dapat mengetahui proses membatik mangrove serta dapat membeli dan mencoba memasarkannya ke luar kota.

Rumah para pembatik juga menjadi kunjungan wisatawan. Pada rumah salah satu penggeraknya, terdapat tampilan batik mangrove dalam berbagai bentuknya. Kegiatan membatik dilakukan di sela-sela kesibukan lain.

Bahkan, tidak ada pertemuan rutin untuk kumpul bersama. Tetapi, para pembatik tetap menghasilkan beragam produk batik mangrove berkualitas yang siap untuk dipasarkan. Batik hasil kreasi warga Wonorejo diberi label “Batik Seru” (Batik Mangrove Rungkut Surabaya).

Batik mangrove sudah terkenal dan sering dikenakan para pejabat di lingkungan Dinas Provinsi Jawa Timur maupun Dinas Pemerintahan Kota dan Kabupaten. Bahkan, menurut Dinas Koperasi, batik mangrove sudah pernah dikenalkan ke Singapura.

Selain batik, warga sekitar memanfaatkan bakau menjadi barang rumah tangga yang berguna. Masyarakat kampung Wonorejo di Kecamatan Rungkut membuat olahan dari buah mangrove menjadi beragam kue, seperti jenang, roti, tart, bubur, dan sirup.

Sedangkan sebagian warga lain memanfaatkan biota di sekitarnya menjadi bahan makanan, seperti kepiting rajungan yang diolah menjadi kerupuk.

Halaman:
Editor: Intan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...