Thorcon Tunggu Restu Kementerian ESDM Bangun Pembangkit Listrik Nuklir

Image title
18 Juli 2019, 09:00
pembangkit listrik tenaga nuklir
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Thorcon International Pte Ltd masih menunggu persetujuan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir.

Selain itu, adanya narasi tentang pembangkit listrik tenaga nuklir yang dinilai berbahaya, dan tarif listrik yang mahal. Hal tersebut diluruskan oleh Bob, misalnya saja PLTN yang direncakan dibangun menggunakan teknologi Thorium Molten Salt. Bahan baku yang digunakan berasal dari thorium yang dicairkan, sehingga tidak menimbulkan tekanan dalam tabung. Teknologi ini lebih aman apabila terjadi bencana alam.

Sedangkan, Indonesia memiliki thorium yang berlimpah di Pulau Bangka, dan Kalimantan. Thorium selama ini tidak dimanfaatkan dan hanya menjadi limbah. Jadi bisa dipastikan biaya operasional pembangkit, dan tarif listrik yang dihasilkan akan lebih murah.

Adapun PAL dan Thorcon telah merencanakan pembangunan PLTN terapung. PLTN akan diletakan di atas kapal, lalu ditenggelamkan di kedalaman 10 meter. Kapal tersebut nantinya memiliki panjang 174 meter dan lebar 66 meter, atau setara dengan tanker kelas Panamax, yang akan dibuat oleh Daewoo Shipyard and Marine Engineering (DSME) di Korea Selatan. Sedangkan untuk reaktor dan komponen pendukung lainnya dibuat oleh PT PAL.

Diharapkan pada 2020 proyek ini mulai dibangun. Adapun biaya investasi yang dikeluarkan sebesar US$ 1,2 miliar atau setara dengan Rp 17 triliun.

(Baca: Arcandra Godok Bangun Pembangkit Tenaga Nuklir, Opsinya di Babel)

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...