Antam Targetkan Smelter Nikel di Halmahera Rampung 2020

Image title
15 Maret 2019, 13:03
Antam
Arief Kamaludin|KATADATA

Sementara itu, untuk mendukung pasokan listrik pabrik smelter tersebut,  Antam bekerja sama dengan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang dibangun dengan investasinya US$ 350 juta  atau sekitar Rp 5  triliun. Kedua pembangkit ini ditargetkan siap beroperasi pada pertengan 2023.

(Baca: Antam Anggarkan Belanja Modal Rp 3,3 triliun untuk Ekspansi Tahun Ini)

"Perlu daya yang tinggi untuk bisa menjalankan smelter dan tidak bisa hanya mengendalikan dari PLTU. Jadi perlu backup dari PLTD," kata Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin, di Jakarta, Senin (11/3).

PLTU ini nantinya memiliki kapasitas pembangkit sebesar 3x 60 Megawatt (MW). Sementara untuk PLTD akan memiliki kapasitas 3x17 MW.  Sementara untuk kebutuhan batu bara untuk mengoperasikan pembangkit ini sekitar 0,65 juta ton per tahun.

Proyek NPI Blast Furnace akan menambah portofolio kelolaan smellter Antam selain pabrik feronikel di Pomalaa, Sulawesi Tenggara berkapasitas 27.000-30.000 TNi. Selain itu, Antam juga memiliki proyek pembangunan Pabrik Feronikel Halmahera Timur berkapasitas 13.500 TNi.

Sepanjang 2018, Antam mencetak laba bersih Rp 874, 42 miliar , naik 541% dari Rp 136,5 miliar pada 2017. Emiten berkode ANTM, mencatatkan penjualan hampir dua kali lipat menjadi Rp 25,24 triliun, naik sebesar 99% dibanding 2017, yaitu senilai Rp 12,65 triliun.

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...