SKK Migas Kebut Empat Proyek Strategis Nasional Hulu Migas

Anggita Rezki Amelia
28 Desember 2017, 13:42
Unit pengolahan gas alam cair Blok Tangguh
Katadata

Kedua, Proyek Tangguh Train 3 yang dioperasikan oleh BP Indonesia di Papua Barat. Proyek tersebut kini masuk dalam tahap konstruksi, yakni dalam persiapan rekayasa, pengadaan dan konstruksi (EPC). Targetnya proyek tersebut bisa beroperasi pada kuartal II 2020. Kapasitas produksi proyek ini ditargetkan sebesar 700 mmscfd atau sekitar 3,8 juta ton per tahun (MTPA).

Mengacu PoD tahun 2012, proyek ini ditaksir bernilai investasi sebesar US$ 11,13 miliar. Namun dalam keputusan final investasi (financial investment decision/FID) yang dicapai pada 2016 lalu, investasi proyek Tangguh berhasil dipangkas menjadi US$ 8 miliar

Ketiga, proyek ultra laut dalam (Indonesian Deepwater Development/IDD) yang dikerjakan oleh Chevron Indonesia. Proyek ini mencakup beberapa lapangan, salah satu lapangan yang telah berproduksi adalah Lapangan Bangka pada Agustus 2016 lalu. Adapun kapasitas produksi lapangan Bangka sebesar 85 mmscfd untuk gas dan minyak 2.400 barel per hari (bph). Saat ini Chevron tengah membangun proyek IDD untuk dua lapangan yakni Lapangan Gendalo dan Gehem.

(Baca: SKK Migas: Enam Proyek Hulu Migas Prestasi Pemerintahan Jokowi-JK)

SKK migas mencatat Status proyek IDD saat ini tengah dalam tahap revisi pengembangan lapangan (PoD ) pertama. Di sisi lain Chevron juga tengah melakukan lelang pekerjaan kajian desain awal (Pre Front End-Engineering Design/Pre-FEED) untuk memilih skenario pengembangan proyek IDD. SKK migas menargetkan proyek tersebut akan berproduksi sesuai target. Untuk lapangan Gendalo ditargetkan beroperasi pada kuartal IV tahun 2022. Kapasitas produksinya sebesar 700 mmscfd untuk gas dan 20 ribu bph untuk minyak.

Sementara Lapangan Gehem ditargetkan berproduksi pada kuartal II 2023. Kapasitas produksi Lapangan Gehem nantinya sebesar 420 mmscfd untuk gas dan 27 ribu bph untuk minyak. Adapun nilai proyek IDD sebesar US$ 6,98 miliar, ini berdasarkan dokumen PoD I yang disetujui SKK Migas 2008 lalu.

Keempat, proyek lapangan Abadi di Blok Masela. Status proyek tersebut saat ini tengah dalam tahapan proses revisi PoD pertama yang terdiri dari beberapa pekerjaan seperti, proses pengadaaan pre-FEED dan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) oleh Inpex dan tahap klasifikasi lokasi potensial fasilitas produksi di darat. Namun demikian jadwal produksi, perkiraan investasi, dan juga kapasitas produksi Blok Masela hingga kini masih dalam tahap diskusi di SKK Migas.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...