Laba Pertamina Turun 29,6% Akibat Biaya Impor Minyak dan BBM Mahal

Anggita Rezki Amelia
2 November 2017, 20:56
No image

Direktur Keuangan Pertamina Arief Budiman mengatakan saat ini harga Premium di luar Jawa, Madura dan Bali ditetapkan sebesar Rp 6.450 per liter. Jika mengacu harga keekonomian seharusnya harganya dijual sebesar Rp 7.450 per liter, artinya ada selisih sebesar Rp 1.000 per liter.

Sementara untuk solar subsidi harganya saat ini sebesar Rp 5.150 per liter. Namun kini harga keekonomiannya sebesar Rp 6.500 per liter, jadi ada selisih harga sebsear Rp 1.350 per liter. 

Meskipun demikian, Arief berharap hingga akhir tahun ini, pendapatan Pertamina bisa membaik."Kami harapkan meningkat karena harga minyak mulai membaik," kata dia.

(Baca: Harga Premium dan Solar Tidak Berubah Hingga Akhir Tahun)

Sementara itu realisasi belanja modal Pertamina sembilan bulan terakhir mencapai US$ 27,41 miliar. Angka ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 21,57 triliun.

Pertamina juga membukukan margin laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) sekitar US$ 4,88 miliar. Capaian ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 6,23 Miliar. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...