Kementerian BUMN Sebut PLN Sudah Siapkan Strategi Amankan Keuangan

Michael Reily
27 September 2017, 13:54
Gedung Kementerian BUMN
Arief Kamaludin|KATADATA

Dengan adanya program 35 ribu MW itu, kini sudah tidak ada lagi sistem yang defisit. Bahkan rasio elektrifikasi sudah mencapai 92,8%. Padahal tahun 2015 masih terdapat sistem yang defisit seperti di Sumbagut, Tanjung Pinang, Lampung, Belitung, Lombok, Kupang, Kalbar, Sulteng, Sultra, Sulutenggo, Jayapura.

PLN tahun ini juga akan menambah kapasitas pembangki sebesar 2.600 MW. Padahal tahun 2014-2016 sebesar 7.701 MW.

Kemudian menambah transmisi sebesar 8.594 KMS tahun ini dari sebelumnya sebesar 6.800 KMS sejak periode 2014-2016. Ada juga penambahan gardu induk sebesar 14.280 MVA dari periode tahun 2014-2016 hanya 10.025 MVA

Di sisi lain, selama tahun 2017 tidak ada kenaikan tarif tenaga listrik (TTL) untuk pelanggan non subsidi meskipun terjadi lonjakan harga energi primer terutama batu bara. Padahal kenaikkan TTL merupakan salah satu sumber penerimaan negara.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memang tengah menyoroti kondisi keuangan PLN. Bahkan dia telah mengirimkan surat kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dan Menteri BUMN Rini Soemarno.

Salah satu poin di surat itu adalah mengenai risiko gagal bayar utang PLN. Berdasarkan profil jatuh tempo pinjaman PLN, kewajiban pokok dan bunga pinjaman PLN diproyeksikan terus meningkat dalam beberapa tahun mendatang. Sementara itu pertumbuhan penjualan listrik tidak sesuai dengan target dan adanya kebijakan pemerintah meniadakan kenaikan tarif tenaga listrik (TTL).

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...