Pertamina Lebih Tertarik Blok Rokan Ketimbang 8 Blok Penugasan

Anggita Rezki Amelia
13 Juni 2017, 16:58
Pertamina logo
Arief Kamaludin|KATADATA

Meski begitu, manajemen Pertamina menyerahkan keputusan pengelolaan Blok Rokan setelah kontrak berakhir kepada pemerintah. “Perpanjangan maupun pengakhiran kontrak blok termasuk Rokan, sepenuhnya merupakan wewenang pemerintah dengan berbagai pertimbangannya,” ujar Syamsu.

Grafik: Produksi Minyak Chevron Blok Rokan 2007-2015
Produksi Minyak Chevron Blok Rokan 2007-2015

Sebelumnya, Deputi Pengendalian dan Pengadaan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Djoko Siswanto mengatakan Blok Rokan tidak akan diserahkan kepada Pertamina. Pemerintah akan memperpanjang kontrak Chevron, dengan syarat menggunakan gross split dalam kontrak barunya.

Ada beberapa pertimbangan pemerintah untuk tidak memberikan pengelolaan Rokan kepada Pertamina. Salah satunya adalah beban Pertamina yang sudah mendapatkan hak kelola Blok Mahakam dan delapan blok migas lain yang akan berakhir kontraknya.

“Pertamina sudah dapat Mahakam, jadi fokus ke sana dan kami akan melihat bisa atau tidak dia mempertahankan produksi," kata dia beberapa waktu lalu. (Baca: Chevron Dapat Perpanjang Kontrak Blok Rokan Asal Pakai Gross Split)

Meski begitu, Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I.G.N Wiratmaja Puja mengatakan pemerintah masih belum memutuskan nasib kontrak Blok Rokan. Di sisi lain, pemerintah terus berupaya agar kontrak selanjutnya di Blok Rokan berupa gross split. "Kami belum memutuskan," kata dia saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (13/6).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...